TIKTAK.ID – Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing melihat Pemerintah sementara Afghanistan sebagai langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban di negara itu. China juga menyatakan siap menjaga komunikasi dengan Pemerintah yang baru dibentuk dan pemimpinnya, tambah Kementerian itu.
“China sangat mementingkan pengumuman Taliban tentang pembentukan Pemerintahan sementara. Ini mengakhiri lebih dari tiga minggu anarki di Afghanistan dan merupakan langkah yang diperlukan untuk pemulihan ketertiban dan untuk rekonstruksi pascaperang negara itu,” kata Wang pada konferensi persnya.
Juru Bicara Kementerian, Wang Wenbin mengomentari masalah ini ketika ditanya apakah Beijing akan mengakui Pemerintah Afghanistan yang baru, yang diumumkan pada 7 September. Pejabat itu menjawab bahwa China menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan.
Presiden Joe Biden mengatakan sebelumnya bahwa China akan memiliki masalah yang berhubungan dengan Taliban setelah penarikan penuh AS dari Afghanistan. Biden menambahkan bahwa dia mengharapkan tetangga Afghanistan, seperti China, Pakistan, Rusia, dan Iran dapat bmembuat pengaturan dengan Taliban.
Awal pekan ini, Wang Wenbin menahan diri tidak mengonfirmasi penerimaan undangan dari Taliban untuk menghadiri upacara pengumuman Pemerintahan baru Afghanistan. Komentarnya mengikuti pernyataan Jubir Taliban, Zabiullah Mujahid bahwa undangan dikirim ke sejumlah negara untuk menghadiri upacara pembukaan Pemerintah, termasuk China, Iran, Pakistan, Qatar, Rusia, dan Turki.
Pada 7 September, Taliban meluncurkan Pemerintahan sementara mereka dengan Hasan Akhund, yang telah berada di bawah sanksi PBB sejak 2001, sebagai pimpinan Taliban.
Berbeda dengan China, AS menyatakan prihatin setelah Taliban mengumumkan Pemerintahan barunya di Afghanistan yang seluruhnya terdiri dari laki-laki yang rata-rata terkait dengan serangan terhadap pasukan Amerika.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (7/9/21), Departemen Luar Negeri AS mengatakan, “Kami mencatat daftar nama yang diumumkan secara eksklusif terdiri dari individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka dan tidak ada anggota wanita.”
“Kami juga prihatin dengan afiliasi dan rekam jejak beberapa individu.”
Ia menambahkan bahwa Amerika akan “menilai Taliban dengan tindakannya, bukan kata-katanya”.
Pernyataan itu mengatakan Washington akan “terus memegang komitmen Taliban” untuk mengizinkan perjalanan yang aman bagi warga negara asing dan warga Afghanistan dengan dokumen perjalanan, “termasuk mengizinkan penerbangan yang saat ini siap terbang keluar dari Afghanistan”.
“Kami juga menegaskan kembali harapan kami yang jelas bahwa Taliban memastikan tanah Afghanistan tidak digunakan untuk mengancam negara lain,” katanya, seraya menambahkan, “Dunia mengawasi dengan cermat.”