
TIKTAK.ID – China mengecam tuduhan Presiden AS Donald Trump bahwa mereka bertindak “tidak memadai” ketika wabah virus corona baru merebak pada Desember tahun lalu.
“Beberapa orang di pihak AS berusaha untuk menstigmatisasi perang China melawan epidemi, dan mengalihkan kesalahan ke China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada hari Jumat (20/3/2020), dilansir dari Press TV.
Komentar ini mucul sehari setelah Trump mengatakan bahwa dunia “membayar harga mahal” karena kurangnya transparansi Beijing tentang wabah corona.
Baca juga : Pejabat China Sebut Covid-19 Dibawa Angkatan Darat Amerika ke Wuhan pada Awalnya
“Pendekatan ini mengabaikan pengorbanan besar yang dilakukan oleh orang-orang China untuk menjaga kesehatan dan keselamatan umat manusia, dan menghinakan kontribusi besar Tiongkok terhadap kesehatan masyarakat global,” tambah Geng.
Untuk meredam penyebaran wabah Corona, China telah mengkarantina jutaan warganya di beberapa kota, termasuk di Wuhan, kota metropolitan dengan 11 juta penduduk di mana kasus infeksi virus baru, yang disebut COVID-19, pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu.
Orang-orang di Wuhan dan kota-kota lain yang dikarantina menghadapi pembatasan gerak yang ketat dan sebagian besar dikurung di rumah. Hanya satu orang per keluarga yang diizinkan berbelanja keluar untuk membeli bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Baca juga : Penguasa Monako Pangeran Albert II, Kepala Negara Pertama yang Dinyatakan Positif Corona
Trump telah dikritik oleh publiknya sendiri karena gagal untuk menangani penyebaran wabah di Amerika Serikat dengan segera. Dia sebelumnya bercanda tentang ancaman dari virus corona dengan membandingkannya dengan flu musiman.
Ditengah sikap acuh Trump, jumlah infeksi virus Corona di AS telah melampaui angka 14.000, dan 200 diantaranya meninggal dunia.
Ketika penyebaran virus mulai memburuk di AS, Trump seakan mengubah nadanya, yang sebelumnya bercanda soal virus, kini mulai menyalahkan China dengan menyebut patogen baru ini sebagai “Virus China” sebuah istilah yang dianggap rasis, bahkan oleh bawahannya sendiri.
Virus Corona, telah menginfeksi sekitar 232.000 diseluruh dunia dan menewaskan lebih dari 10.000 manusia.