TIKTAK.ID – China sependapat dengan Rusia bahwa keinginan Barat untuk menjadi negara dominan di panggung dunia tidak dapat diterima, dan kedua negara harus bekerja sama untuk “pembangunan bersama”, kata Beijing pada Selasa (28/12/21), seperti yang dilansir RT.
Jubir Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian berbicara pada sebuah pengarahan, menyusul klaim pada Senin sebelumnya dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov bahwa Barat “tidak ingin memiliki saingan berpengaruh yang sebanding di arena internasional”.
“Kami mendukung kata-kata Tuan Lavrov,” kata Zhao pada Selasa itu. “China bermaksud untuk bekerja dengan Rusia untuk membantu mengintensifkan kerja sama antara semua negara dan menciptakan insentif baru untuk pembangunan damai secara universal.”
Menurut Zhao, Beijing ingin bekerja sama dengan Moskow untuk memastikan bahwa diplomasi terus mengikuti norma-norma internasional, menggunakan platform PBB.
“Saya ingin menekankan bahwa hubungan kemitraan komprehensif China-Rusia di era baru sekuat batu karang. Pada saat yang sama, kerja sama antara negara kita tidak bertujuan untuk mengalahkan siapa pun,” tambahnya. “RRC selalu mengejar kebijakan independen, berkontribusi untuk menjaga perdamaian dunia, secara aktif berkontribusi pada pembangunan global dan memastikan pelestarian tatanan internasional.”
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa Beijing bermaksud untuk menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan Moskow.
“Apa pun perubahan yang terjadi di dunia, persahabatan Tiongkok-Rusia, yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, akan selalu kuat,” katanya, seraya menyatakan bahwa kedua negara akan bekerja sama untuk perdamaian dan stabilitas. “Negara kita telah menjadi contoh klasik dalam membentuk hubungan saling percaya antara kekuatan besar.”
Dalam panggilan video awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekanannya dari China Xi Jinping membahas pertahanan dan ekonomi, dan menyetujui proyek baru untuk mengembangkan struktur keuangan bersama guna memperdalam hubungan ekonomi di luar pengaruh negara asing lainnya.
Di sisi lain, pada pekan kemarin, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak “demokrasi kapitalis” Barat Bersatu untuk mencegah Beijing mengambil manfaat dari pertikaian mereka atas keuntungan dari pasar China yang berkembang.
Dalam sebuah wawancara dengan Global News yang disiarkan pada Sabtu (25/12/21), Trudeau mengatakan bahwa negara-negara Barat harus “melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk bekerja sama dan tetap teguh sehingga China tidak dapat… bermain-main dan memecah-belah kita satu sama lain.”