TIKTAK.ID – Mayoritas pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu disebut-sebut akan memilih Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024.
“Sebanyak 61 persen mendukung Ganjar,” begitu hasil terbaru survei Charta Politika Indonesia, seperti dilansir Tempo, Senin (15/5/23).
Survei yang digelar pada 2-7 Mei 2023 tersebut menyatakan 18 persen pemilih lainnya bakal menjatuhkan pilihan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan 14 persen kepada Anies Baswedan.
Baca juga : Usai Diusung PDIP, PAN Pikir-pikir Lagi Dukung Ganjar atau Prabowo
Sedangkan pemilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, mayoritas atau sebanyak 53 persen diklaim akan mendukung Prabowo, 34 persen Anies, dan 8 persen Ganjar di Pilpres 2024.
Hasil survei itu menjelaskan bahwa sebanyak 68 persen responden menganggap Ganjar adalah tokoh yang paling mampu melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sementara 20,4 persen menjawab Prabowo dan hanya 8 persen menjawab Anies.
Untuk diketahui, elektabilitas Ganjar sebagai calon presiden (Capres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP disebut semakin jauh meninggalkan Capres Prabowo dari Partai Gerindra dan Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Baca juga : PDIP dan Gerindra Adu Klaim ‘Capres Pemberani’ Usai Kode Jokowi
Berdasarkan simulasi tiga nama di survei, Ganjar meraih elektabilitas sebesar 38,2 persen, Prabowo sebesar 31,1 persen, dan Anies sebesar 23,6 persen.
“Dari ketiga nama itu, tampak adanya peningkatan elektabilitas pada nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Sementara Anies terlihat mengalami kecenderungan menurun sebagaimana terlihat pada tren yang disajikan,” ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, Senin (15/5/23).
Menurut Yunarto, pada pengujian simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan, usai sebelumnya sempat menurun pada periode April 2023 atau ketika sedang ramai isu Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20. Dia menyebut Prabowo dan Anies relatif mengalami penurunan.
Baca juga : Puan Kode-kode Partai Kuning Siap Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia tersebut digelar menggunakan metode wawancara tatap muka di seluruh wilayah Indonesia. Metode sampling yang digunakan yaitu multistage random sampling dengan jumlah sampel mencapai 1.220 responden.
Kriteria responden dalam survei yakni masyarakat yang sudah berusia 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Quality control survei tersebut mencapai 20 persen dari total sampel dengan margin of error sebesar 2,82 persen.