TIKTAK.ID – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengklaim kantornya di Makassar sempat menjadi sasaran serangan bom, ketika ia menangani konflik Poso. JK mengatakan peristiwa tersebut menjadi salah satu risiko yang harus ia tanggung sebagai mediator yang berusaha menyelesaikan konflik horizontal di masyarakat.
“Dia bom kantor saya di Makassar, mal juga. Ada tiga orang meninggal akibat bom yang ditaruhnya itu,” ujar JK melalui webinar “Memperkokoh Jembatan Kebangsaan: Belajar Mediasi Konflik dari Pengalaman Jusuf Kalla”, Kamis (19/8/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
JK menjelaskan, saat itu ada satu kelompok yang tidak senang dengan dirinya. Ia mengaku jika saja berada di kantor tersebut, maka mungkin dirinya juga terkena bom tersebut.
Baca juga : AHY dan Annisa Pohan Rayakan HUT RI Pakai Baju Adat, Netizen: Presiden Halu…
Akan tetapi, JK menilai mediator memang harus menanggung konsekuensi semacam itu. Ia pun menegaskan bahwa seorang mediator tidak boleh takut.
“Anda tidak perlu berani, hanya saja jangan penakut,” ucap JK.
JK menyatakan ketika bepergian ke daerah konflik tidak pernah dikawal oleh aparat. Ia melakukan hal itu saat menyelesaikan konflik besar antarmasyarakat di Ambon dan Poso. Sebenarnya, kata JK, ia hendak dikawal oleh satu peleton aparat, namun ia menolak. JK lebih memilih berjalan sendiri menemui pihak-pihak yang berkonflik.
Baca juga : Pidato Jokowi Dikritik Tak Singgung Korupsi dan Isu HAM, Begini Pembelaan KSP
“Saya mau dikawal satu peleton di Ambon, tapi saya tidak mau, karena kalau kita dikawal berarti kita takut, dan kita tidak ada wibawa,” tutur JK.
Lebih lanjut, JK juga melakukan hal itu saat menangani konflik bersenjata di Provinsi Aceh. Ia menyebut sudah lima tahun tidak ada satu pun menteri yang tidur di serambi Mekkah tersebut, sehingga ia merasa malu.
Kemudian JK menginap di salah satu hotel di Aceh. Saat subuh, JK pergi ke masjid untuk salat, dan di dekat masjid terdapat bom yang meledak.
Baca juga : Tak Terima Jokowi Dihina ‘Kodok’, Megawati: Saya Suka Nangis, Jokowi Kurus karena Mikir Rakyat
“Justru saya yakin hari ini akan sampai ke GAM bahwa saya tidak takut datangi mereka, meski sebelumnya ada bom dekat masjid,” ungkap JK.
JK menerangkan, tindakannya bepergian tanpa pengawalan menunjukkan keberanian yang membuatnya dihormati oleh pihak-pihak yang berkonflik. Oleh sebab itu, JK menganggap pihak-pihak yang akan dimediasi merasa percaya.