TIKTAK.ID – Ketika menghuni penjara Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) di Kelapa Dua, Depok, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menceritakan saat pagi-pagi, ia sudah bersiap menuju ke lapangan untuk olahraga.
Namun, kata Ahok, di tengah jalan muncul kekhawatiran ada anggota polisi yang terpapar radikalisme dan mengira Ahok sedang berupaya kabur dari sel. Pada waktu itu, lebih dari 150 orang narapidana terorisme dikurung di Rumah Tahanan Brimob.
“Nanti gue bisa ditembakin,” ujar Ahok, mengutip Tempo.co, 12 Februari. Ahok pun urung berolahraga dan kembali ke selnya.
Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Underpass Kemayoran Tak Lagi Kebanjiran. Bukti Kerja Anies Baswedan?
Ahok mengaku mulai rajin berolahraga karena saat dua pekan pertama menghuni penjara Mako Brimob, ia sering merasakan sakit dan sesak di dadanya. Ia merasa sekujur tubuhnya panas, dan kerap terjaga pada tengah malam.
Awalnya, Ahok menduga terkena serangan jantung. Namun, saat meminta tolong sipir, sakitnya itu tiba-tiba hilang.
Ahok menceritakan, suatu waktu rasa sakitnya kumat. Ia kemudian meminta sipir untuk segera memanggil dokter, tapi dalam hitungan detik Ahok membatalkannya. Pasalnya, Ahok khawatir pemeriksaan itu bocor ke publik dan media memberitakan bahwa ia tumbang dan dirawat dokter di dalam penjara.
Halaman selanjutnya…