
TIKTAK.ID – Aplikasi rapat online Zoom diketahui menghadirkan fitur Two-Factor Authentication (2FA) untuk aplikasi desktop dan mobilenya. Tidak hanya memberikan lapisan keamanan tambahan, fitur tersebut sekaligus mencegah insiden keamanan seperti zoombombing. Zoombombing merupakan aksi penyusup yang menyebarkan ujaran kebencian dan tindakan tak senonoh.
Seperti dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (12/9/20), pengguna Zoom dapat mengaktifkan fitur tersebut dengan cara membuka aplikasi Zoom di desktop atau ponselnya, lalu klik foto profil di pojok kanan atas, dan klik opsi My Profile.
Kemudian pengguna akan diarahkan ke Zoom Dashboard di browser. Pengguna perlu login menggunakan akun Zoom, lalu scroll ke bawah hingga menemukan opsi Two-Factor Authentication. Pilih opsi untuk mengaktifkannya.
Sebenarnya ini bukan pertama kali Zoom menawarkan fitur 2FA, karena fitur ini sempat tersedia meski hanya di web. Layanan besutan Eric Yuan tersebut pun memastikan bahwa fitur ini bisa dimanfaatkan semua pengguna, baik yang mengikuti program berbayar atau tidak.
Selain itu, Zoom juga memberikan lebih banyak opsi untuk menerima kode login. Di antaranya mendukung platform Time-based One-Time Password (TOTP) seperti Google Authenticator, Microsoft Authenticator dan FreeOTP. Kode OTP juga bisa diterima lewat SMS, tapi metode ini termasuk kurang aman jika dibandingkan dengan aplikasi di atas karena mudah disusupi.
Ini hanya satu dari sederet fitur baru Zoom untuk meningkatkan keamanan akun penggunanya usai terjadi beberapa insiden privasi pada beberapa bulan yang lalu. Pada Juni 2020, mereka mengumumkan akan memberikan dukungan enkripsi end-to-end untuk pengguna gratis, dan beberapa perubahan lainnya untuk mencegah zoombombing.
Zoombombing memang menjadi salah satu masalah di aplikasi Zoom yang paling banyak dikeluhkan oleh penggunanya. Bahkan sejumlah sekolah di Amerika Serikat telah melarang menggunakan Zoom untuk berinteraksi karena alasan ini.
Di Indonesia sendiri, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun pernah terkena zoombombing. Saat rekaman Ma’ruf ditayangkan pada sesi utama dalam salah satu webinar, tampak ada yang intervensi dengan mencoret-coret layar.
Sekitar 7 menit usai rekaman suara Ma’ruf diputar, tampilan wajah Ma’ruf di layar utama aplikasi Zoom mulai diganggu. Wajah Ma’ruf dicoret-coret di layar dengan tinta merah, ada pula yang menuliskan “gak ada” saat foto Ma’ruf ditampilkan di layar.