TIKTAK.ID – Investigasi Journal of Medical Virology menyebutkan, saat ini wabah virus Corona tengah menyerang belasan negara dan sumbernya berasal dari luar negeri. Akan tetapi, hasil investigasi tersebut langsung ditampik oleh peneliti dari Pasteur Institute of Shanghai, Tiongkok. Alih-alih menyatakan dari luar negeri, mereka yakin wabah virus Corona tersebut juga berpotensi terjadi akibat mengonsumsi daging hewan liar, baik di Tiongkok sendiri maupun di negara yang bersangkutan.
Tiongkok disebut bukan satu-satunya negara yang memiliki kebiasaan mengonsumsi daging hewan liar. Banyak warga negara di seluruh belahan dunia juga memiliki kebiasaan yang sama, termasuk di Indonesia.
Jadi pemicu wabah virus Corona, kenapa daging hewan liar tetap digemari?
Pasar Huanan disebut menjadi tempat awal munculnya wabah virus Corona yang terjadi belakangan ini. Di pasar ini tidak dijual makanan laut saja, namun juga 112 jenis hewan liar. Mulai dari tikus, ular, kelelawar, landak, bahkan burung merak.
Baca juga: Tubuh Sehat dan Usia Muda Tak Jamin Kebal Virus Corona
Selain itu, Pasar Huanan juga menyediakan makanan olahan dari daging hewan liar tersebut. Parahnya, makanan yang menjadi favorit pengunjung di sana adalah sup kelelawar, yang ditengarai sebagai pemicu awal tersebarnya wabah virus Corona.
Peneliti asal Tiongkok di University of Waterloo Kanada, Zhengzhong Si mengatakan ada beberapa alasan pasar hewan bisa berkembang. Di antaranya adalah:
1. Menjadi simbol kekayaan
Zhengzhong Si menyatakan daging hewan liar disebut sebagai simbol kekayaan. Hal ini karena daging hewan liar dijual dengan harga relatif mahal dan sulit didapatkan.
Baca juga: Disorot Dunia, China Pilih Isolasi Kota Wuhan, Biang Asal Muasal Munculnya Virus Corona
2. Rasa penasaran wisatawan
Para wisatawan yang penasaran menjadi faktor bertumbuhnya pasar hewan liar ini. Tak dapat dipungkiri lagi keberadaan pasar hewan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dari luar negeri. Sehingga, apabila mereka terserang wabah virus Corona di pasar hewan liar tersebut, maka risikonya akan semakin besar ketika mereka kembali ke tempat asal.
3. Dianggap sebagai makanan lezat dan ciri khas wilayah
Bagi sebagian wisatawan, masakan berbahan daging hewan liar dianggap makanan lezat dan ciri khas dari wilayah yang mereka kunjungi.
Banyak juga yang menganggap bahwa hewan liar lebih banyak kandungan nutrisinya ketimbang hewan ternak. Hal ini karena hewan liar hidup secara alamiah, tanpa campur tangan manusia.
4. Jadi bahan obat tradisional
Daging hewan liar kerap dijadikan bahan pengobatan tradisional di Tiongkok. Bahkan banyak yang percaya daging hewan liar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit.