
TIKTAK.ID – Untuk menjaga kesehatan jantung, dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehat dan olahraga. Namun bagaimana cara olahraga yang tepat demi jantung sehat?
“Olahraga itu seperti pisau bermata dua untuk jantung. Bahwa olahraga itu bagus untuk jantung, itu betul, asalkan olahraganya tepat,” ujar dokter spesialis olahraga, Michael Triangto, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (28/9/20).
Michael mengatakan olahraga berlebihan, terutama yang melampaui batas kemampuan, meskipun pada orang yang sehat, apalagi orang dengan keadaan yang tidak sehat, dapat berpotensi membahayakan jantung. Ia pun menyarankan, jika sedang merasa tidak sehat, maka sebaiknya tidak berolahraga dulu, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Menurut Michael, ketika memilih olahraga yang bisa menyehatkan jantung, ada beberapa faktor yang harus diketahui dan diperhatikan, yakni BBTT. BBTT yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan P2PTM adalah kependekan dari Baik, Benar, Terukur, dan Teratur.
“Olahraga yang Baik, harus dilakukan dalam keadaan sehat. Kalau sedang sakit jangan olahraga karena ingin cari keringat biar segar, sebaiknya jangan. Metabolisme mungkin naik, tapi hal itu bisa menjadi tanda awal ada gangguan jantung,” terang Michael.
“Selain itu, memilih tempat latihan yang baik. Bukan di tempat berbatu, atau bahkan di pinggir tebing untuk sekadar foto-foto media sosial, serta memakai pakaian yang nyaman untuk olahraga,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, arti olahraga yang Benar yaitu melalui proses yang bertahap. Mulai dari peregangan, pemanasan, latihan inti, pendinginan, dan selanjutnya. Ia menilai hal ini kerap diabaikan, padahal pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan tubuh, otot, dan jantung untuk berolahraga.
“Banyak orang yang langsung lari tanpa pemanasan, padahal jantungnya belum siap. Hal itu yang dapat mengganggu kesehatan jantung,” tutur Michael.
Kemudian arti Terukur adalah olahraga yang terkontrol dengan menghitung intensitas latihan dan zona latihan. Michael menyebut cara paling mudah mengukur batas olahraga adalah melalui denyut jantung maksimal. Ia memaparkan, jika berolahraga dengan tujuan jaga kesehatan jantung, maka denyut jantungnya harus 100-140 per menit.
Terakhir, Michael menyatakan olahraga yang menyehatkan adalah olahraga yang Teratur atau berkesinambungan. Dia mengimbau agar masyarakat berolahraga minimal 30 menit, 3-5 kali per minggu 150 menit.