TIKTAK.ID – Dalam drama Korea “It’s Okay To Not Be Okay”, beberapa kali terdapat adegan pelukan kupu-kupu atau “butterfly hug” yang menjadi salah satu metode peredam kecemasan. Ternyata metode tersebut bukan sekadar adegan fiktif.
Dikutip Kompas.com dari laman Wild Tree Psychoterapy, butterfly hug merupakan metode terapeutik untuk membantu seseorang merasa santai dan tenang. Diketahui metode ini dikembangkan oleh terapis bernama Lucina Artigas dan Ignacio Jarero.
Butterfly hug pertama kali diajarkan kepada penyintas trauma akibat badai Pauline di Meksiko pada 1998. Setelah terbukti sukses, Kemudian metode ini digunakan oleh banyak ahli jiwa untuk mengatasi dan mengurangi kecemasan, terutama untuk pasien trauma.
Metode butterfly hug sebenarnya cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang. Untuk melakukan metode tersebut, pertama tarik napas dari perut dan fokus pada pernapasan. Kemudian sadari setiap sensasi atau emosi yang muncul dalam diri, sembari terus bernapas.
Silangkan tangan di atas dada, lalu posisikan telapak tangan di bawah tulang leher. Selanjutnya tepuk tangan perlahan dan bergantian selama 30 detik atau sampai merasa tenang. Selama melakukan metode itu, terus sadari sensasi dan emosi yang muncul sembari bernapas secara perlahan.
Umumnya, kecemasan dapat dialami penderita gangguan stres pascatrauma (PTSD), karena adanya rangsangan yang membawa kembali emosi, agitasi, ingatan atau kilas balik dari peristiwa traumatis masa lalu. Hal itu mengakibatkan tubuh bereaksi secara otomatis kerena peristiwa traumatis tersebut.
Untuk mengelola pemicunya, maka perlu melakukan sesuatu yang menenangkan diri dan membuat rileks tubuh, serta menenangkan pikiran. Sebab, pikiran dan tubuh saling terhubung, dan pikiran mempengaruhi respons fisik.
Sedangkan keadaan tubuh mempengaruhi apa yang kita pikirkan dan rasakan. Akibatnya ketika merasa kewalahan, tubuh menjadi tegang dan pikiran menjadi negatif dan panik. Hal itu pun berlaku sebaliknya. Saat tubuh rileks, otak juga bisa berpikir lebih rileks dan emosi menjadi lebih tenang.
Butterfly hug sendiri adalah jenis stimulasi bilateral, yakni penggunaan rangsangan eksternal visual, auditori, atau sentuhan secara berurutan untuk membantu pasien memproses ingatan yang membuat trauma. Association for Comprehensive Energy Psychology menyebut metode ini juga dapat membuat jantung terasa lapang, menyeimbangkan otak kiri dan kanan sehingga penderita trauma bisa menyelesaikan emosi intens yang dialaminya.