TIKTAK.ID – Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan ketua umum partai politik (Ketum Parpol). Hal itu menyusul pertemuan Ketum Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKB, dan PPP.
Kabar mengenai Megawati bakal jadi tuan rumah pertemuan Ketum Parpol berawal dari tweet Budiman Sudjatmiko. Awalnya, Budiman menyebut Megawati tidak bisa hadir saat pertemuan Ketum Parpol di DPP PAN, pada Minggu (2/4/23).
“Ketua umum @PDI_Perjuangan, Bu Megawati, juga diundang, namun Bu Mega sudah beberapa hari ini berada di Jepang, dan undangan tak bisa diwakilkan pada siapa pun. Lagi pula Bu Mega telah berbicara dengan Pak @jokowi pada 18 Maret,” ujar Budiman, seperti dilansir detik.com, Senin (4/3/23).
Baca juga : Gibran Mendadak Dipanggil Ganjar ke Semarang, Soal Apa?
Tweet Budiman tersebut sontak disambar oleh warganet yang ingin Megawati wajib menunjukkan gestur dengan hadir atau bicara untuk menjadi bagian dari koalisi besar yang wacananya mencuat.
“Percayalah, cepat atau lambat, Bu Mega (@PDI_Perjuangan) bakal menjadi tuan rumah pertemuan semua atau setidaknya sebagian dari partai-partai di atas,” cuit Budiman.
Budiman menyatakan Megawati sudah bertemu dengan Jokowi pada pertengahan Maret lalu, atau sebelum pertemuan Ketum Parpol di PAN. Dia mengeklaim dalam pertemuan tersebut, Megawati dan Jokowi membicarakan 2024.
Baca juga : Jokowi Tunjuk Dito Ariotedjo Jadi Menpora Baru, Ini Profilnya
“Bu Mega merupakan ketua partai yang sudah bertemu langsung dengan Pak Jokowi pada 18 Maret. Salah satu agendanya berbicara soal Pemilu dan Pilpres 2024 serta masa depan keberlangsungan program-program Pak Jokowi serta visi Bung Karno untuk masa depan Indonesia. Hal itu adalah visi besar,” tutur Budiman.
Untuk itu, Budiman menilai Megawati akan menyambut positif pertemuan Ketum Parpol dengan Jokowi di DPP PAN kemarin. Perihal terdapat agenda di luar negeri yang membuat Megawati tak hadir di DPP PAN.
“Enggak mungkin Bu Mega tidak mengajak kekuatan-kekuatan nasionalis dan religius ke depan, pasti Bu Mega menyambut positif pertemuan-pertemuan semacam itu. Sebab, Bu Mega sedang ada kunjungan ke Jepang lah, sehingga beliau tak hadir,” ucap Budiman.