TIKTAK.ID – Sebuah pertemuan keagamaan di Afghanistan dihantam bom yang mengakibatkan sedikitnya 15 orang tewas dan 20 orang lainnya terluka, kata Jubir Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian. Ia menambahkan kemungkinan korban termasuk anak-anak.
Mereka yang tewas dan terluka merupakan masyarakat yang menghadiri upacara pembacaan Alquran pada Jumat (18/12/20).
Informasi awal menunjukkan bahwa bahan peledak ditempatkan di becak bermotor di distrik provinsi Ghazni tengah, kata Tariq Arian.
Menurut Kementerian, ledakan terjadi pada pukul 2 siang waktu setempat, seperti yang dilapokan Al Jazeera.
Sedangkan, Jubir Gubernur Provinsi, Wahidullah Jumazada mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan ledakan itu terjadi ketika anak-anak berkumpul di sekitar pria yang mengendarai sepeda motor dan menjual barang-barang. Jumazada mengatakan upacara pembacaan Alquran di dekat lokasi ledakan.
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Ghazni adalah salah satu provinsi paling bergejolak di Afghanistan. Kelompok Taliban menguasai setengah dari distrik di provinsi itu dan sebagian besar distrik yang tersisa masih diperebutkan.
Serangan bom bunuh diri di Afghanistan bukan barang langka. Akhir bulan lalu, sedikitnya 34 orang tewas dalam dua pemboman bunuh diri yang terpisah dan menargetkan pangkalan militer serta seorang Kepala Provinsi.
Di provinsi Ghazni timur, 31 tentara tewas dan 24 lainnya luka-luka, ketika seorang penyerang mengendarai kendaraan militer penuh bahan peledak menabrakkan diri ke pangkalan komando militer sebelum meledakkannya, menurut seorang pejabat di Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, yang berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak diizinkan berbicara langsung ke media.
Serangan itu juga dikonfirmasi oleh Tariq Arian, meski dia tidak memberikan rincian korban pada peristiwa itu.
Sedangkan Jubir Taliban, Zabihullah Mujahid ketika dihubungi oleh kantor berita Reuters, tidak mengonfirmasi atau menyangkal bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Kekerasan di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir bahkan ketika para perunding Taliban dan Pemerintah Afghanistan bertemu di Qatar untuk menuntaskan kesepakatan damai yang dapat mengakhiri perang selama beberapa dekade.