Bikin Karangan Bunga Satire untuk Prabowo-Gibran, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan
TIKTAK.ID – BEM Fakultas Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) diketahui sempat mengkritik pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, dengan mengirim karangan bunga. Akan tetapi, hal itu justru membuat BEM FISIP dibekukan oleh dekanat.
Menurut Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar, pembekuan itu disampaikan lewat surel pemberitahuan pembekuan BEM yang dikirim dekanat pada Jumat (25/10/24) pukul 16.13 WIB.
“Benar, (besok dekanat bertemu BEM FISIP untuk membahas pembekuan). Pembekuan ini adalah buntut dari ungkapan ekspresi kekecewaan terhadap fenomena Pemilu 2024, yang dituangkan dalam karya seni satire berbentuk karangan bunga atas pelantikan presiden dan wakil presiden,” ujar Tuffa, seperti dilansir detikJatim, pada Minggu (27/10/24).
Baca juga : Prabowo Bakal Ajak Sejumlah Menterinya Sambangi IKN
Adapun permasalahan ini bermula pada Selasa (22/10/24), ketika BEM FISIP Unair melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis memberikan ucapan selamat kepada Presiden Prabowo dan Wapres Gibran berbentuk karangan bunga di Taman Barat FISIP Unair. Namun sekitar pukul 18.45 WIB, karangan bunga itu ditarik karena hujan.
Karangan bunga tersebut memuat tulisan “Selamat atas dilantiknya Jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi, Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar) – Gibran Rakabuming Raka (Admin Fufufafa). Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)’.
Karangan bunga satire tersebut sontak viral di medsos X dan TikTok dengan respons pro-kontra dan dukungan dari mahasiswa, khususnya Unair. Setelah itu pada Kamis (24/10/24) pukul 22.25 WIB, Tuffa memperoleh surat pemanggilan dari Ketua Komisi Etik Fakultas untuk mengklarifikasi karangan bunga tersebut.
Baca juga : Pastikan Kelanjutan IKN, Prabowo Disebut Minta Basuki Kembali Jadi Kepala Otorita
Pada pukul 09.03 WIB, Tuffa bersama Wakil dan Menteri Politik dan Kajian Strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. Mereka diminta untuk menyampaikan klarifikasi di Common Room FISIP Unair.
Dalam klarifikasi itu dijelaskan bahwa karangan bunga tersebut murni hasil inisiasi Kementerian Politik dan Kajian Strategis BEM FISIP. Ia pun memastikan tak ada keterlibatan pihak luar pada karangan bunga. Selebihnya, Komisi Etik hanya ingin memastikan kalau karangan bunga tersebut benar milik BEM FISIP Unair.
Sore harinya pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair mendapatkan surel dari email surat No 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang ditandatangani oleh Dekan FISIP Unair, Prof Bagong Suyanto, menyatakan bahwa BEM FISIP Unair dibekukan.