TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyinggung politik last minute yang terjadi di Indonesia. Fahri mengatakan bahwa tidak tertutup peluang calon presiden (Capres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan, dibatalkan oleh NasDem di menit-menit terakhir jelang pendaftaran Capres.
Mulanya, Fahri bicara mengenai tanggal pendaftaran Capres, yaitu 7 September 2023. Fahri menyatakan hingga tanggal itu, semua yang dibicarakan partai merupakan omong kosong.
“Jadi sampai 7 September (2023), belum ada yang jelas. Semua yang kita omongkan ini, mohon maaf ya, ini omong kosong sebenarnya. Saya mohon maaf, karena kejadian sebelum-sebelumnya gitu,” ungkap Fahri melalui acara adu perspektif, seperti ditayangkan YouTube detikcom, pada Senin (21/11/22).
Baca juga : Megawati Mendadak Beri Posisi Strategis di PDIP ke Putranya, Ancang-ancang Pemilu 2024?
Fahri pun menyebut hal itu sebagai politik last minute. Dia juga menduga kemungkinan Anies Baswedan dibatalkan oleh NasDem sebagai Capres.
“Memang tidak ada, itu last minute semuanya berubah, last minute NasDem dapat mendrop Anies. Sama seperti orang pacaran, terlalu lama, curiga juga orang tuanya itu,” terang Fahri.
Fahri menjelaskan, hal itu bisa terjadi lantaran ada pihak yang tidak terima atau marah dengan pencapresan Anies yang terlalu teburu-buru. Dia pun menyebut soal potensi NasDem keluar dari Kabinet.
Baca juga : Terkait Isu Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024, Gerindra Beri Penjelasan
“Kita lihat sebentar lagi, karena di sebelah sana ada yang marah, dianggap ini kecepetan. Jadi misalnya kalau nanti tiba-tiba NasDem keluar dari Kabinet kayak begitu, maka itu lain lagi tarikannya. Namun ini semua karena politik yang penuh dengan informalitas, kita enggak pernah membuatnya jelas, konsep koalisi dari awal harus dibuat jelas, dipikirkan kembali,” tutur Fahri.
“Makanya yang saya tawarkan itu tahapannya harusnya dari apa masalahnya dulu, setelah selesaikan masalah baru jawab dan jabarkan solusi. Kemudian baru kita cari figur yang pas menjawab persoalan ini,” sambung Fahri.
Fahri menilai partai-partai seakan mengabaikan hal tersebut dan malah mementingkan figur Capres terlebih dulu. Padahal, kata Fahri, politik last minute sempat dialami oleh Mahfud MD pada 2019 silam.
Baca juga : Gerindra Beri Bocoran Kriteria Cawapres Pendamping Prabowo di 2024
“Oh nanti saja itu, kita kan sekarang sedang berikhtiar, lagi usaha, last minute, enggak ada, Mahfud MD sudah duduk, pakai baju, tinggal dipanggil, enggak jadi barang itu Bos. Last minute semua, makanya saya katakan politik ini last minute,” jelas Fahri.