TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto diketahui meminta bangsa Indonesia berani jujur dan mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh para pemimpin China selama 45 tahun terakhir adalah sesuatu yang harus dipelajari.
Prabowo menyampaikan hal itu melalui Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik, dalam rangka memperingati 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
“Kita harus jujur dan mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin Tiongkok dalam 45 tahun ini merupakan sesuatu yang harus kita pelajari,” ujar Prabowo, Senin (16/8/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Diduga Terkait Pendanaan Terorisme, Densus 88 Sita Ribuan Kotak Amal Syam Organizer
Prabowo mengatakan, sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan Indo-Pasifik, di mana 50 persen penduduk dunia dan produktivitas berada dan berasal di kawasan ini, maka mau tidak mau Indonesia harus melihat China.
“Mau tidak mau. Kita lihat Tiongkok sudah melakukan pembangunan yang hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia,” ucap Prabowo.
Kemudian Prabowo menyebut Negeri Tirai Bambu tersebut telah berhasil mengentaskan kemiskinan dalam 40 tahun atau satu generasi.
Baca juga : Doa Ulama MUI di Sidang Tahunan MPR Diulang 3 Kali: Ya Allah, Perbaiki Pemimpin Kami
Awalnya, Prabowo menyatakan masyarakat China yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 99 persen. Ia pun menyebut hanya 1 persen masyarakat yang berada di atas garis tersebut.
“Ini satu generasi mereka berhasil membalik piramida itu. 1 persen di bawah kemiskinan, dan 99 persen keluar dari situ,” ungkap Ketua Umum Gerindra tersebut.
Setelah itu, Prabowo mengimbau para pakar yang berada di dalam lembaga CSIS supaya bisa mengkaji cara-cara China bisa membalik keadaan di dalam negerinya.
Baca juga : Jokowi: Pandemi, Krisis dan Resesi seperti Api, Membakar Sekaligus Menerangi. Maksudnya?
Meski begitu, Prabowo menganggap bukan berarti Indonesia harus meniru ideologi yang China anut, karena ideologi China itu mungkin tidak cocok dengan Indonesia.
“Mungkin ideologi mereka tidak cocok sama kita kita, tapi seperti yang saya katakan tadi, ideologi apa pun ujiannya yaitu bisa enggak memberi kesejahteraan kepada rakyat,” tegasnya.
Menurut Prabowo, ada banyak masyarakat di Indonesia yang masih harus memikirkan bagaimana cara mengisi perut mereka ketimbang persoalan ideologi. Ia pun berpendapat hal itulah yang menjadi tantangan bagi seluruh pihak untuk berpikir dan memberi solusi atas masalah tersebut.
Baca juga : Kebijakan Atasi Pandemi Berubah-ubah, Begini Alasan Jokowi
“Mereka konsekuen, dan benar-benar bekerja untuk menghilangkan kemiskinan. Mereka bekerja keras untuk merebut sains dan teknologi, serta mendidik rakyat mereka dengan benar dan keras,” tutur mantan Pangkostrad tersebut.
“Sebab, kehidupan persaingan ini memang keras. Jadi berkah mendidik itu dan kelihatan berhasil,” imbuhnya.