
TIKTAK.ID – Makanan bersantan dipercaya banyak orang dapat memicu kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi disebut bisa menyebabkan terbentuknya endapan di dinding arteri. Endapan tersebut pun bisa mengurangi aliran darah yang dapat menyebabkan komplikasi. Di antaranya nyeri dada, serangan jantung, dan stroke. Lantas benarkah makanan bersantan dapat meningkatkan kadar kolesterol?
Santan mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga bisa memicu penyakit jantung.
Memang masih sedikit penelitian yang meneliti santan secara khusus. Tetapi riset yang meneliti sebanyak 60 pria selama delapan minggu, mengungkapkan bahwa santan justru bisa menurunkan tingkat kolesterol LDL atau yang biasa dikenal dengan kolesterol jahat.
Selain itu, santan juga bisa meningkatkan kolesterol HDL atau kolesterol baik sebesar 18 persen.
Dalam beberapa penelitian, sejumlah ilmuwan menemukan adanya peningkatan kadar kolesterol sebagai respons terhadap lemak kelapa. Akan tetapi kolesterol HDL juga meningkat berkat konsumsi santan, bahkan trigliserida juga menurun.
Di sisi lain, asam laurat yang merupakan asam lemak utama dalam lemak kelapa, juga bisa meningkatkan kolesterol LDL “jahat” dengan cara menurunkan aktivitas reseptor yang membersihkan LDL dari darah.
Berdasarkan hasil dua penelitian pada populasi yang sama, menunjukkan bahwa respons kolesterol terhadap asam laurat dapat berbeda-beda pada setiap individu. Meski begitu, hal itu tetap akan tergantung pada jumlah atau besaran porsi yang dimakan.
Lebih lanjut, menurut sebuah penelitian pada wanita sehat, peneliti mencoba mengganti sebanyak 14 persen lemak tak jenuh tunggal dengan asam laurat atau asam lemak jenuh yang menjadi kandungan khas dalam minyak kelapa.
Kemudian hasilnya, penggantian asam laurat justru dapat meningkatkan kolesterol LDL “jahat” sekitar 16 persen. Sedangkan mengganti 4 persen lemak kelapa dengan asam laurat mempunyai pengaruh yang sangat kecil terhadap kolesterol.
Healthline melaporkan, santan justru dapat mengurangi risiko peradangan dan tukak lambung, serta berfungsi melawan virus dan bakteri. Tetapi perlu diingat, tidak semua penelitian membahas tentang efek santan secara spesifik. Oleh sebab itu, yang harus kita lakukan hanyalah mengonsumsi sewajarnya saja, karena segala sesuatu yang berlebihan memang bisa berakibat buruk.