
TIKTAK.ID – Gerindra DKI Jakarta membela Gubernur Anies Baswedan yang dinilai telah mendalangi aksi rusuh pada 8 Oktober 2020. Gerindra pun mengatakan tidak ada Kepala Daerah yang ingin wilayahnya dirusak.
“Pertama, prinsipnya tidak ada seorang pun pemimpin yang ingin wilayahnya rusak, properti rusak. Tidak ada pemimpin yang membiarkan warganya melakukan tindakan anarkis dan sebagainya, dan ketiga, tidak ada pemimpin yang ingin rakyat susah,” ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta, S Andyka seperti dilansir Detik.com, Rabu (28/10/20).
“Pilkada kan masih lama, jadi jangan politisir,” lanjutnya.
Baca juga : Curhat Megawati Soal Jokowi dan Dirinya yang Kerap Dituduh Anggota PKI
Gerindra menyatakan Anies tidak memiliki kepentingan dalam aksi rusuh. Ia juga menyebut Anies sudah memiliki peran sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Anies tidak memiliki kepentingan untuk itu, apalagi cari panggung? Anies sudah ada panggung. Bukan Anies yang cari panggung tapi panggung cari Anies, panggung cari A Riza (Wagub DKI Jakarta),” terang Andyka.
Menurut Andyka, soal kerusuhan pada 8 Oktober merupakan ranah hukum. Oleh sebab itu, ia mengaku yakin polisi akan menyelidiki kasus tersebut secara tuntas, termasuk soal ada atau tidaknya dalang pada kerusuhan.
Baca juga : Gara-gara Pelanggaran Berat ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Terancam Dipenjara
“Polisi akan sesegera mungkin memproses tindakan anarkis yang katanya seolah-olah ini pembiaran Gubernur. Kalau memang ditemukan dalam proses investigasi ini ditunggangi oleh Gubernur Anies, maka lakukan tindakan hukum,” tutur Andyka.
“Tapi kalau ternyata di situ dilihat, ternyata tidak ada unsur itu, maka orang yang mengeluarkan pendapat, tuduhan, serta fitnah itu harus diproses. Sebab, kebebasan berpendapat bukan berarti kebebasan semaunya,” imbuhnya.
Perlu diketahui, Gerakan Jaga Aksi Indonesia menggelar demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Anies pun dituduh telah mendukung demonstrasi rusuh tersebut.
Baca juga : PPP Cari Ketum Baru, Nama Sandiaga Uno Hingga Khofifah Masuk Bursa
Sementara itu, Sekjen Gerakan Jaga Indonesia DKI Jakarta, Aldi Nababan menyebut Anies membiarkan aksi perusakan oleh massa pada 8 Oktober 2020. Saat aksi itu, Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, dan beberapa pos polisi dibakar massa demonstran penolak Omnibus Law.
“Ketika demo kemarin, Anies mendukung aksi demo. Ambulans membawa logistik, bawa makanan, kemudian bawa yang lain. Terdapat pembiaran,” tuding Aldi di lokasi aksi, Rabu (28/10/20).