TIKTAK.ID – Beijing telah mengeluarkan teguran lebih lanjut terhadap kebijakan luar negeri Washington, mengklaim jatuhnya Kabul semakin menyoroti bahwa intervensi militer AS tidak berhasil dan bahwa biaya perang yang besar bisa lebih baik dihabiskan di tempat lain.
Pada Jumat (20/8/21), Jubir Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyatakan bahwa Washington memiliki rekam jejak yang buruk dengan mencoba membentuk negara lain sesuai dengan cita-citanya sendiri, seperti yang dilaporkan RTnews.
Hua menyatakan, mengutip Profesor Amerika Jeffrey Sachs, bahwa semua intervensi militer AS di negara-negara berkembang, sejak perang Korea, telah gagal. Setiap kali, Washington jatuh lebih dalam ke “bencana dan jurang”, klaimnya.
Ia mengatakan bahwa Amerika sekarang dapat menambahkan Afghanistan ke daftar perang yang gagal, termasuk di Vietnam, Laos, Kamboja, Irak, Suriah dan Libya.
Hua juga mempertanyakan strategi Amerika di lapangan, dengan menegaskan bahwa di Afghanistan hanya 2 persen dana yang dihabiskan untuk infrastruktur dasar atau proyek pengentasan kemiskinan yang mungkin benar-benar bermanfaat bagi rakyat Afghanistan.
“(Padahal) AS dapat bekerja sama dengan negara lain untuk berinvestasi lebih banyak untuk air bersih, sekolah, rumah sakit, pertanian, dan proyek lainnya untuk membantu Afghanistan memberantas kemiskinan,” katanya.
Merujuk pada pepatah China, dia mengklaim bahwa Amerika telah mengalami cukup banyak pelajaran yang sulit, tetapi mempertanyakan “kapan mereka akan belajar?”
“Amerika Serikat harus benar-benar merenungkan secara mendalam kebijakannya yang salah untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain di setiap kesempatan dengan arogan, dan selalu sembrono.”
Beijing juga mengatakan bahwa ketidakpedulian Washington terhadap pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban harus menjadi peringatan bagi Taiwan.
“Begitu perang pecah di Selat, pertahanan pulau itu akan runtuh dalam hitungan jam dan militer AS tidak akan datang untuk membantu,” tulis surat kabar yang didanai negara, Global Times pada Senin lalu, di bawah tajuk “Pengabaian Afghanistan menjadi pelajaran bagi Taiwan”.
Beijing telah berbicara tentang kesediaannya untuk bekerja sama dengan Taliban, dengan menyatakan bahwa Taliban sekarang lebih “bijaksana dan rasional” daripada terakhir kali mereka berkuasa.