
TIKTAK.ID – Wakil Menteri Luar Negeri China, Xie Feng memberi dua daftar pada pertemuan dengan mitranya dari AS pada Senin (26/7/21). Dua daftar itu, satu berisi tindakan perbaikan yang Beijing tuntut dari Washington sebelum pertemuan lebih lanjut akan dilaksanakan, dan yang lainnya daftar kekhawatiran China atas tindakan dan kebijakan di Amerika Serikat terhadap warga China.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman menghadiri pertemuan Senin di Tianjin “untuk memastikan bahwa ada pagar pembatas dan parameter untuk mengelola hubungan secara bertanggung jawab” dengan China, kata seorang pejabat senior Pemerintahan Biden kepada Reuters pada Sabtu lalu.
“Dia akan menggarisbawahi bahwa kita tidak ingin persaingan yang kaku dan berkelanjutan itu berubah menjadi konflik. Setiap orang perlu bermain dengan aturan dan batasan yang sama (level playing field).”
Namun, seperti yang sering terjadi dalam diplomasi internasional, kedua negara jelas memiliki gagasan yang berbeda tentang seperti apa “level playing field” itu. Itulah yang dikatakan Xie, dalam sebuah pernyataannya setelah pertemuannya dengan Sherman. Bahwa hubungan AS-China telah mencapai “jalan buntu dan menghadapi kesulitan serius … karena beberapa orang Amerika menggambarkan China sebagai ‘musuh khayalannya’.”
“Sepertinya dengan menjadikan China sebagai ‘musuh khayalannya’, rasa tujuan nasional akan dihidupkan kembali di AS,” lanjut Xie, mencatat bagaimana AS membingkai hubungannya dengan China dengan mengacu pada momen-momen kebangkitan utama, seperti 7 Desember 1941, serangan di pangkalan Angkatan Laut Pearl Harbor oleh Jepang dan 4 Oktober 1957, peluncuran Sputnik 1, satelit buatan pertama di dunia, oleh Uni Soviet, seperti yang dilansir Sputniknews.
“Mungkin dengan menjelekkan China, AS entah bagaimana dapat mengalihkan ketidakpuasan publik domestik atas masalah politik, ekonomi dan sosial dan menyalahkan China atas masalah strukturalnya sendiri,” kata Xie. “Tampaknya kampanye seluruh Pemerintah dan seluruh masyarakat sedang dilakukan untuk menjatuhkan China. Seolah-olah ketika perkembangan China tertahan, semua tantangan domestik dan eksternal AS akan hilang, dan Amerika akan menjadi hebat lagi dan Pax Americana akan terus berlanjut.”
“AS terus membuat masalah dengan China. Seolah-olah pihak AS tidak punya apa-apa untuk dibicarakan kecuali tentang China. Kami mendesak Amerika Serikat untuk mengubah pola pikirnya yang sangat sesat dan kebijakan berbahayanya,” katanya.
Dilansir South China Morning Post, dua daftar yang diberikan Xie kepada Sherman termasuk item berikut:
Tuntutan Perbaikan:
• Hapus pembatasan visa untuk anggota Partai Komunis Tiongkok, keluarga mereka, dan pelajar Tiongkok
• Hapus sanksi terhadap para pemimpin Tiongkok, pejabat pemerintah, dan lembaga negara
• Akhiri pembatasan pada Institut Konfusius dan perusahaan China di AS
• Berhenti mencantumkan media Tiongkok sebagai agen asing
• Berhenti mencari ekstradisi CFO Huawei Meng Wanzhou dari Kanada
Keluhan:
• Perlakuan tidak adil terhadap warga negara Tiongkok di AS
• Pelecehan terhadap kedutaan dan konsulat AS di China
• Meningkatnya serangan kekerasan terhadap orang Tionghoa dan Tionghoa-Amerika di AS
Sherman juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Senin. Menurut Jubir Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mereka mengadakan “diskusi yang jujur dan terbuka” tentang “cara-cara menetapkan persyaratan untuk manajemen yang bertanggung jawab atas hubungan AS-China”.
“Hubungan antara Amerika Serikat dan China adalah hubungan yang kompleks, dan akibatnya kebijakan kami sangat kompleks,” kata Sherman kepada The New York Times setelah pertemuan itu. “Kami percaya hubungan kami dapat mentolerir nuansa itu.”
“Kami cukup terbuka satu sama lain terkait sejumlah perbedaan besar,” katanya tentang pertemuannya dengan Wang. “Di area di mana kami memiliki kepentingan bersama dan ada kepentingan global yang besar, kami melakukan diskusi yang sangat substantif, berbagi beberapa ide. Kita harus melihat ke mana arahnya.”