TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan memberikan tanggapan ketika ditanya mengenai permintaan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Sa’id Abdullah, agar Presiden meninggalkan relawannya. Jokowi pun hanya tertawa.
“Hehe, terima kasih,” kata Jokowi di JCC, Jakarta Pusat, pada Rabu (30/11/22), seperti dilansir Tempo.co.
Untuk diketahui, saran supaya Jokowi meninggalkan relawannya muncul lantaran para relawan tersebut dinilai terlalu bermanuver dan hanya ingin menjerumuskan Jokowi. Kemudian penyebab Sa’id menyarankan hal itu karena buntut pernyataan Ketua Umum salah satu relawan Jokowi, Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Brikade) 98, Benny Rhamdani, mengenai bertempur di lapangan melawan musuh-musuh politik.
Baca juga : Survei Median: Prabowo Puncaki Elektabilitas Capres 2024
Sa’id menilai pernyataan Benny itu tidak pantas disampaikan kepada Jokowi. Terlebih, kata Sa’id, sampai meminta Jokowi mengeluarkan aturan atau mengkriminalisasi seseorang tanpa alasan.
“Jika ada relawan yang tanda kutip yang seperti itu, maka tinggalkan saja. Iya, itu bukan relawan, itu bukan relawan,” tegas Sa’id.
Sebelumnya, Jokowi sempat bertemu dengan relawan pada Sabtu (26/11/22) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Dalam acara bertajuk Indonesia Bersatu tersebut, ribuan orang memadati Stadion GBK dan teriakan Jokowi tiga periode pun menggema dalam acara ini.
Baca juga : Acara Nusantara Bersatu Diisukan Didanai BUMN, Erick Thohir Beri Jawaban
Akan tetapi, sejumlah pihak mengkritik acara itu. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menuding ada pihak yang ingin mengkerdilkan Jokowi. Dia juga menegur ring 1 Jokowi selaku pihak yang mengadakan acara tersebut.
Menurut Hasto, kepemimpinan Jokowi yang sudah mendunia dan menjadi inspirasi dunia telah direduksi dengan acara tersebut. Dia lantas menduga para elite relawan yang berada di belakang acara itu ingin mengambil segalanya.
“Bila tidak dipenuhi keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri. Namun jika dipenuhi, elite tersebut melakukan banyak manipulasi,” terang Hasto.
Baca juga : Soal Kode-kode dan Sebut Nama Jelang 2024, Pengamat: Jokowi Ingin Duetkan Prabowo-Ganjar
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menganggap pernyataan Benny terkait izin tempur melawan musuh politik Jokowi tidak perlu dibesar-besarkan. Dia menilai pernyataan Benny itu tidak bermaksud menyudutkan pihak lain.
“Kita jangan perbesar yang bisa menimbulkan perpecahan seperti itu. Benny juga sekilas sudah klarifikasi, kalau tidak ada maksud menyudutkan pihak lain. Hargai itu sebagai nawaitu atau niat baik beliau,” ungkap Habib di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (29/11/22), mengutip CNN Indonesia.