TIKTAK.ID – Sejumlah mal di DKI Jakarta diketahui mulai beroperasi di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Pengelola mal pun melakukan beragam langkah untuk menyelaraskan kebijakan masa transisi untuk menuju tatanan baru dalam beradaptasi dengan Covid-19, atau yang disebut new normal.
Tidak hanya menyediakan sarana cuci tangan hingga membuat jalur khusus, pengelola mal juga membatasi jumlah pengunjung. Sebagian mal di Jakarta menerapkan kebijakan hanya boleh dikunjungi sebanyak 50 persen dari total kapasitas.
Dalam mengawasi jumlah pengunjung, sejumlah mal menggunakan teknologi Quick Response (QR) Code. Salah satunya mal Kota Kasablanka yang menggunakan teknologi tersebut untuk menghitung jumlah pengunjung dalam mal.
Dilansir CNNIndonesia, pengelola mal Kota Kasablanka meletakkan poster berisi QR Code dengan latar berwarna hijau di sebagian besar pintu masuk. Pada poster itu, terdapat tulisan “SCAN ME” dan “WELCOME TO THE #NEWNORMAL” di antara QR Code.
Pengunjung tidak diharuskan mengunduh aplikasi tertentu, atau mengisi identitas. Pengelola hanya meminta setiap pengunjung yang datang untuk scan QR Code tersebut menggunakan kamera ponsel yang memiliki fitur scan. Ketika pengunjung mengarahkan kamera ke QR Code, akan langsung diarahkan ke fitur pencarian seperti Chrome atau Safari.
Kemudian pengunjung diminta memasukkan jumlah orang yang hendak masuk ke dalam mal. Jika bersama rombongan maksimal lima orang, maka cukup satu pengunjung yang mengisi. Namun jika lebih dari lima, pengunjung keenam diminta untuk scan QR Code.
Meski begitu, fitur itu sama sekali tidak memberi informasi jumlah pengunjung yang ada di dalam mal. Pengunjung hanya dapat melihat informasi mengenai berbagai peraturan terbaru di dalam mal.
Salah satu petugas mal Kota Kasablanka yang enggan disebutkan namanya, hanya mengatakan pengelola di dalam mal akan memberikan informasi kepada petugas jaga di pintu masuk ketika kapasitas mal sudah 50 persen.
“Kalau bagaimana bisa tahu jumlah pengunjung sudah 50 persen, saya kurang paham,” ujar petugas itu, Rabu (17/6/20).
Lebih lanjut, khusus untuk pengunjung mal yang tidak memiliki gawai yang bisa melakukan scan terhadap QR Code, petugas akan mengarahkan untuk membuka situs khusus agar bisa masuk ke dalam mal. Pada situs itu, pengunjung diminta untuk mengisi jumlah orang yang masuk ke dalam mal.
Tidak hanya itu, pengelola mal juga menyediakan poster berisi QR Code di pintu keluar. Namun, diketahui tidak semua pengunjung yang melakukan scan terhadap QR Code tersebut.
Terlihat banyak pengunjung yang langsung keluar dari mal tanpa melakukan scan sebagai penanda bahwa sudah tidak berada di dalam mal.
Petugas yang berjaga pun tidak terlihat rutin mengingatkan pengunjung untuk melakukan scan QR Code sebelum keluar mal.