TIKTAK.ID – Bandel, lebih dari 2.500 orang melanggar protokol kesehatan dan jam malam dengan menghadiri pesta-pesta ilegal di Prancis, sementara negara itu terus bergulat dengan virus Corona.
Acara yang diadakan di gudang di Lieuron dekat Rennes di Brittany ini dimulai pada Kamis dan masih berlangsung hingga akhir pekan ini, tulis BBC.
Menuurt penuturan polisi, mereka yang menghadiri pesta itu bukan hanya dari Prancis namun juga sejumlah penjelajah yang berasal dari Inggris dan Spanyol.
Para peserta sempat bentrok dengan polisi, membakar mobil dan melemparkan benda-benda ke petugas yang berusaha menutup acara tersebut. Akibatnya, sedikitnya tiga petugas terluka.
Sebuah pernyataan dari otoritas lokal mengatakan bahwa polisi telah mencoba untuk “mencegah acara ini tetapi menghadapi perlawanan sengit perusuh dari banyak pengunjung pesta”.
Salah satu pengunjung pesta, yang menyebut namanya Jo, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa “sangat sedikit yang menghormati jarak sosial” di acara tersebut.
Media lokal Le Monde melaporkan bahwa sejumlah orang yang ikut pesta itu tidur di mobil mereka sebelum kemudian kembali menari lagi.
Beberapa peserta mengatakan mereka berencana untuk tinggal sampai hari Minggu sementara yang lain mengatakan mereka berharap untuk tetap tinggal sampai Selasa depan.
Salah satu orang yang mengikuti pesta dengan suka ria memberi tahu Le Monde bahwa sambutan di dalam “diatur dengan sangat baik” dengan kedai makanan di dalamnya.
Pada Jumat malam, Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Darmanin mengadakan pertemuan khusus untuk membahas acara tersebut.
Dia mengatakan bahwa semua pintu keluar kendaraan diblokir dan lebih dari 200 orang telah diberi peringatan lisan oleh polisi.
Prancis memperkenalkan aturan ketat menjelang Tahun Baru termasuk jam malam dari pukul 20:00 hingga 06:00.
Lebih dari 100.000 petugas polisi dikerahkan di seluruh negeri untuk membubarkan pesta dan memberlakukan jam malam.
Petugas diinstruksikan untuk membubarkan pesta bawah tanah segera setelah mereka menerima laporan, mendenda peserta dan mengidentifikasi penyelenggara.
Prancis telah mencatat lebih dari 2,6 juta kasus virus Corona dan 64.892 orang meninggal sejak dimulainya pandemi.