TIKTAK.ID – Wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang digulirkan oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), membuat publik curiga terdapat upaya sistematis untuk menghidupkan wacana tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, Irwan.
“Banyak kelompok masyarakat yang mencurigai adanya upaya sistematis akhir-akhir ini dari elemen-elemen kekuasaan untuk melanjutkan masa jabatan Presiden, dengan berupaya menunda Pemilu atau memperpanjang masa jabatan Presiden,” ungkap Irwan, pada Jumat (9/12/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Irwan menegaskan bahwa upaya ini jelas sekali sebagai upaya sistematis demi mengembalikan kekuasaan otoriter. Dia pun menganggap upaya ini terang-terangan untuk mengkhianati konsensus Reformasi.
Baca juga : Prabowo Beri Deddy Corbuzier Pangkat Letkol Tituler, Apa Itu?
Kemudian Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut mendesak para elite untuk dapat menghentikan rencana dan wacana yang dinilainya jahat. Sebab, kata Irwan, hal itu menggerogoti semangat demokrasi.
“Sebaiknya para penghamba kekuasaan menghentikan rencana jahat yang menggerogoti demokrasi Indonesia tercinta ini,” tutur Irwan.
Lebih lanjut, Irwan justru mengajak semua pihak agar turut mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga bisa mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden dua periode dengan mulus (soft landing), serta meninggalkan warisan berupa demokrasi yang baik dan menjadi teladan.
Baca juga : Gerindra Bulat Capreskan Prabowo, Sandiaga Bakal Pindah Partai?
“Mari kita semua mengawal Presiden Jokowi, supaya dapat mengakhiri kekuasaan dengan soft landing dan meninggalkan legacy demokrasi yang baik dan diteladani pemimpin berikutnya,” ucap Irwan.
Perlu diketahui, melalui rilis Survei Poltracking Indonesia secara daring pada Kamis (8/12/22) lalu, Ketua MPR, Bambang Soesatyo sempat mengungkapkan sebanyak 73,2% responden merasa puas dengan kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin. Dia pun berpendapat kalau hal itu menunjukkan ada korelasi angka tersebut dengan keinginan masyarakat kembali dipimpin Jokowi.
“Pertanyaan pentingnya bagi saya bukan mengenai puas atau tidak puasnya publik. Melainkan apakah ini berkorelasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin kita semua. Saya sendiri ingin mengetahui keinginan publik yang sesungguhnya ini apa, apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat beliau tetap memimpin kita di dalam masa transisi ini,” tutur Bambang Soesatyo.