TIKTAK.ID – Untuk mendapatkan energi, maka tubuh memerlukan karbohidrat. Akan tetapi, terdapat jenis karbohidrat tertentu yang justru bisa membahayakan kesehatan kita.
Biasanya, karbohidrat yang berasal dari makanan utuh kaya akan serat dan nutrisi, akan baik untuk fungsi tubuh. Namun jenis karbohidrat olahan justru rendah nutrisi dan serat.
Jika terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan maka dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit. Di antaranya obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, ahli kesehatan menyarankan kita untuk membatasi konsumsi karbohidrat olahan.
Karbohidrat olahan sendiri dikenal dengan sebutan karbohidrat sederhana. Umumnya, jenis karbohidrat ini muncul dalam dua tipe utama, yaitu gula dan biji-bijian olahan.
Contoh gula yang mengandung karbohidrat olahan adalah sukrosa, sirup jagung, dan sirup agave. Sementara biji-bijian olahan telah kehilangan sebagian besar serat dan gizinya, seperti dalam tepung putih atau gandum olahan.
Selain itu, karbohidrat olahan juga kerap disebut kalori “kosong”. Sebab, kandungan serat, vitamin, dan mineralnya sangat minim. Jenis karbohidrat tersebut pun cepat dicerna dan memiliki indeks glikemik yang tinggi. Maka dari itu, karbohidrat olahan seringkali menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin.
Jenis karbohidrat olahan dapat kita temui dalam makanan olahan. Misalnya tepung putih, roti, nasi putih, kue kering, soda, pasta, dan gula tambahan.
Karena karbohidrat olahan lebih cepat dicerna olah tubuh, mengakibatkan mengonsumsi jenis karbohidrat ini akan menghasilkan lonjakan energi singkat. Sayangnya lonjakan energi singkat tersebut bisa membuat kita kembali merasa lemas dan perlu mengonsumsi lebih banyak makanan agar kembali berenergi.
Dengan begitu, asupan kalori dalam tubuh menjadi tinggi yang bisa memicu kenaikan berat badan. Padahal, berat badan berlebih berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke, dan lain-lain.
Meski sulit untuk menghilangkan kebiasaan konsumsi karbohidrat olahan, namun kita bisa melakukan langkah-langkah tertentu untuk membatasi asupan karbohidrat olahan.
Ketika ingin makanan manis, pilihlah buah segar daripada permen. Anda juga bisa mengganti asupan nasi putih dengan nasi merah.
Kemudian hindari menambahkan gula ke makanan. Selain itu, sebaiknya memeriksa label kemasan saat berbelanja untuk mengetahui komposisi makanan yang kita beli.