
TIKTAK.ID – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti memuji langkah Pemerintah Australia yang membakar tiga kapal Indonesia, ketika kedapatan masuk dan menangkap ikan secara ilegal di perairan mereka. Susi mengatakan bahwa hal itu adalah bentuk Pemerintahan yang tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah dan sumber daya alamnya.
“Respect dan apresiasi kepada aparat Australia yang telah menjaga kedaulatan wilayah dan resources-nya”, cuit Susi melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Selasa (9/11/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Susi pun menilai seharusnya Indonesia dapat melakukan hal yang sama kepada kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.
Baca juga : Jokowi Terus Sita Aset Tommy Soeharto, Jadi Berapa Totalnya?
Susi menyatakan hal itu juga demi nelayan asli Indonesia agar bisa mendapat hasil tangkapan yang lebih banyak.
“Seharusnya kita terus melakukan hal yang sama kepada kapal pencuri ikan di lautan kita. Dengan begitu, nelayan-nelayan domestik kita bisa terus mendapatkan hasil yang banyak,” tutur Susi.
Seperti diketahui, selama menjabat sebagai Menteri KKP, Susi memang mempunyai kebijakan menenggelamkan kapal asing yang kedapatan masuk dan menangkap ikan secara ilegal.
Baca juga : PA 212 Bakal Gelar Reuni, Begini Kata Wakil Anies Baswedan
Kemarin, pihak berwenang Australia diketahui telah membakar tiga kapal Indonesia yang kedapatan masuk dan menangkap ikan secara ilegal di lepas perairan Negeri Kanguru. Pasukan Perbatasan Australia (ABF) merilis serangkaian foto yang memperlihatkan perahu kecil berwana-warni terbakar di permukaan laut, usai patroli tiga hari di dekat Rowley Shoals Marine Park, lepas pantai utara Australia Barat.
Patroli tersebut pun dilakukan setelah ABF mendapatkan laporan dari operator tur kapal lokal yang menyebut lusinan kapal asing berlayar di perairan tersebut. Mereka mengaku khawatir soal risiko pembajakan.
“Akhir pekan kami cukup sibuk lantaran menemukan 16 kapal yang menangkap ikan secara ilegal dan meresponsnya dengan WA Fisheries,” ungkap Kepala Komando Perbatasan Maritim Australia, Laksamana Muda Mark Hill.
Baca juga : Gowes Bareng Gibran ke Borobudur, Ganjar: Saya Deg-degan
Menurut Hill, para nelayan Indonesia tampak tidak terkejut dengan penangkapan ini.
“Mereka sudah terbiasa karena sayangnya kami melihat ada sejumlah residivis (nelayan yang pernah tertangkap). Pada umumnya para nelayan cukup patuh, mereka tidak agresif dan melakukan apa yang kami minta,” imbuhnya.
Tidak hanya menghancurkan tiga kapal Indonesia, Australia lantas menyita ratusan kilogram alat pancing dan makanan laut. ABF juga mengusir sebanyak 13 kapal ikan Indonesia lainnya ke luar perairan Australia.