Adapun Hyundai dan Uber akan bekerja sama dengan pelaku industri lain untuk mengembangkan teknologi tersebut di masa depan.
Kendaraan terbang menjadi tren yang digandrungi perusahaan otomotif dan pesawat terbang dalam beberapa tahun terakhir. Padahal masih banyak kendala teknologi dan regulasi yang perlu diatasi.
Menariknya, taksi terbang milik Uber ini tidak akan menggunakan bahan bakar bensin, melainkan mengandalkan energi listrik. Selain ramah lingkungan, tentunya bahan bakar listrik akan jauh lebih efisien dalam penggunaannya.
Baca juga: Lama Menghilang, BlackBerry Banting Setir Bikin Motor Listrik
“Kami ingin membuat jaringan sehingga orang biasa dapat menggunakan taksi di udara untuk jarak yang lebih jauh ketika mereka ingin menghindari lalu lintas macet dengan harga yang terjangkau,” tutur CEO Uber, Dara Khosrowshahi.
Tentunya masih banyak hal yang mesti Uber kerjakan. Di samping mempersiapkan agar taksi udara ini dapat segera beroperasi sesuai dengan jadwal yang diinginkan, mereka juga harus memastikan bahwa transportasi ini dapat berjalan aman dan nyaman ketika nanti digunakan.
Baca juga: Penampakan iPhone Termahal di Dunia, Harganya Rp1,3 Miliar
Sementara itu, serupa dengan langkah Uber, pada Oktober 2019, Boeing menyatakan bakal bekerja sama dengan Porsche untuk membangun konsep mobil terbang.