TIKTAK.ID – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berencana mengumumkan pada Senin (21/9/20), sanksi baru terhadap orang-orang dan entitas yang terlibat dalam program nuklir, rudal dan senjata konvensional Iran. Hal ini untuk mendukung pernyataan sebelumnya bahwa semua sanksi PBB terhadap Teheran sekarang dilanjutkan, sebuah langkah kunci sekutu untuk menghadapi sengketa Eropa.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers pada pukul 11 pagi EDT di Departemen Luar Negeri bersama dengan Penasihat Keamanan Nasional, Robert O’Brien dan beberapa anggota Kabinet teratas.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Menteri Pertahanan Mark Esper, Menteri Perdagangan Wilbur Ross serta Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kelly Craft akan bergabung dengan Pompeo pada konferensi pers yang menurut badan tersebut akan membahas tentang “Sanksi Snapback terhadap Iran”.
Amerika Serikat mengatakan telah memicu “pembalikan,” atau dimulainya kembali, hampir semua sanksi PBB terhadap Iran, termasuk embargo senjata, yang akan berlaku pada pukul 8 malam pada Sabtu.
Reuters melaporkan pada hari Minggu bahwa Washington akan memberikan sanksi kepada lebih dari dua lusin orang dan entitas. Bagian utama dari dorongan baru Amerika adalah perintah eksekutif yang menargetkan mereka yang membeli atau menjual senjata konvensional Iran yang sebelumnya dilaporkan oleh Reuters dan juga akan diungkapkan oleh pemerintahan Trump pada Senin ini.
Di bawah kesepakatan nuklir 2015, yang Amerika Serikat secara sepihak mundur pada 2018, disepakati bahwa embargo senjata konvensional PBB terhadap Iran akan berakhir pada 18 Oktober mendatang.
Di sisi lain, dalam kesepakatan nuklir dan sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB mengatakan mereka tidak percaya Amerika Serikat memiliki hak untuk memberlakukan kembali sanksi PBB dan bahwa langkah AS tidak memiliki efek hukum. Sebab Amerika bukan lagi bagian dari kesepakatan itu setelah mundur pada 2018.
Pada Jumat kemarin, Inggris, Prancis dan Jerman mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa keringanan sanksi PBB untuk Iran -yang disepakati berdasarkan kesepakatan nuklir 2015- akan berlanjut setelah hari Minggu, terlepas dari pernyataan Washington.