
TIKTAK.ID – Pasukan AS secara resmi sudah harus menarik pasukannya dari Afghanistan, pada 1 Mei 2021. Langkah ini oleh Presiden Joe Biden disebut sebagai akhir dari “Perang Selamanya”.
Seperti diketahui, AS dan NATO telah menduduki Afghanistan selama hampir 20 tahun.
Penarikan pasukan yang dimulai 1 Mei hingga 11 September ini berlangsung di tengah meningkatnya kekerasan di Afghanistan. Yaitu ketika pasukan Afghanistan berada dalam posisi siaga penuh untuk menerima serangan pembalasan dari kelompok militan.
Di bawah kesepakatan yang ditandatangani tahun lalu antara Taliban dan Presiden Donald Trump, pasukan asing harus sudah angkat kaki dari Afghanistan pada 1 Mei, sementara Taliban menahan serangan terhadap pasukan internasional, seperti yang dikutip dari BBC.
Para pejabat mengatakan kepada Reuters selama ini Taliban telah melindungi pangkalan militer Barat dari kelompok-kelompok militan. Namun, hal itu tidak menghentikan serangan Taliban terhadap pasukan koalisi pimpinan AS.
Nemun Presiden AS, Joe Biden membuat keputusan baru dengan memperpanjang penarikan pasukan dari Afghanistan hingga 11 September tahun ini. Keputusan itu diambil dengan alasan situasi keamanan dan bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan 9/11.
Taliban menganggap AS tak menepati janji dan memperingatkan mereka tidak lagi terikat oleh kesepakatan untuk tidak menargetkan pasukan koalisi.
Seorang Juru Bicara Taliban mengatakan “pelanggaran ini pada prinsipnya telah membuka jalan bagi [pejuang Taliban] untuk mengambil setiap tindakan balasan yang dianggap tepat terhadap pasukan pendudukan”.
Namun dia juga mengatakan bahwa pejuang Taliban akan menunggu instruksi dari para pemimpin sebelum meningkatkan serangan. Beberapa analis menyarankan adanya tenggat penarikan pasukan AS dari Afghanistan untuk menghindari serangan skala besar.
Di sisi lain, AS menghadapi tantangan logistik untuk dapat berkemas dan segera hengkang.
The Associated Press melaporkan bahwa militer telah melakukan inventarisasi, memutuskan apa yang akan dibawa pulang dan apa yang akan dijual sebagai sampah di pasar Afghanistan.
AS mulai menduduki Afghanistan setelah serangan 11 September 2001 di Amerika yang menewaskan hampir 3.000 orang. AS kemudian menuduh Osama Bin Laden, pemimpin kelompok al-Qaeda sebagai dalangnya.
Sementara Bin Laden berada di bawah lindungan kelompok Taliban yang ketika itu menguasai Afghanistan dan enggan menyerahkannya ke AS. Karena itu, AS kemudian menginvansi Afghanistan pada 2001.