
TIKTAK.ID – Pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memutuskan pada Jumat (22/5/20) bahwa mereka masih akan menutup masjid-masjid pada peringatan Idulfitri. Langkah pahit itu mereka ambil untuk mematuhi pedoman keselamatan guna menghindari penyebaran virus Corona, tulis Reuters.
Idulfitri yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan di wilayah Teluk kemungkinan akan terjadi pada Sabtu atau Minggu besok.
Menteri Urusan Islam Saudi, Abdullatif al-Sheikh menginstruksikan masyarakat Saudi untuk tidak melakukan salat Ied di masjid-masjid, seperti dikutip TV Pemerintah Saudi.
“Umat Muslim akan mengadakan salat Ied di rumah karena pandemi”, tulis Saudi Press Agency mengutip imam, atau pemimpin salat Masjid Nabawi di Madinah, Sheikh Abdul Bari al-Thubaiti, seperti yang dikatakan dalam khotbah Jumatnya.
Selama Ramadan, para imam melakukan salat di dua masjid suci Mekah dan Madinah, di sebelah barat kerajaan tanpa jemaah.
Di Saudi saat ini tercatat 65.077 kasus Covid-19, 36.040 di antaranya berhasil sembuh dan 351 lainnya meninggal.
Hal yang sama dilakukan UEA. Kantor media Pemerintah Dubai mengatakan di Twitter bahwa masjid akan tetap ditutup selama Idulfitri. Tak hanya itu, sejumlah tradisi Idulfitri tak boleh dilakukan, seperti berkunjung ke sanak famili atau keluarga dan memberikan hadiah atau uang kepada anak-anak.
Di Emirat Arab, tercatat 26.898 kasus Covid-19, dengan 12.755 di antaranya berhasil sembuh dan 237 lainnya meninggal dunia.
Begitupun di Turki. Badan keagamaan tertinggi negara itu pada Kamis lalu mengumumkan tak akan melakukan salat Idulfitri di masjid-masjid untuk menghindari penyebaran virus Corona, tulis Anadolu Agency.
“Salat Idulfitri tidak akan dilakukan di masjid-masjid, karena tahun ini negara telah berjuang keras untuk melawan pandemi Covid-19,” kata Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) dalam sebuah pernyataan tertulis.
Tapi menara masjid di semua provinsi di seluruh negeri akan melantunkan doa dan gema takbir dengan keras selama waktu salat Idulfitri sehingga setiap orang di tempat mereka dapat merasakan kegembiraan dan suasana dari libur lebaran, kata Diyanet.
Karena publik Turki sebagian besar patuh mengikuti langkah-langkah pencegahan terhadap pandemi, kasus harian di Turki turun di bawah 1.000 pada Rabu kemarin dan itu untuk pertama kalinya sejak 25 Maret.
Kementerian Kesehatan mengumumkan total 113.987 orang telah pulih dari Covid-19 sejauh ini, sementara jumlah kematian mencapai 4.222 orang, dan jumlah kasus meningkat menjadi 152.587 kasus.
Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 328.400 orang di seluruh dunia, dengan sekitar 5 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 1,9 juta orang berhasil pulih, menurut data yang diperoleh dari Universitas Johns Hopkins di Amerika.