TIKTAK.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diketahui melakukan kunjungan kerja pertamanya ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat Kamis (28/1/21).
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka silaturahmi untuk menjaga sinergitas dan soliditas antara Polri dan PBNU.
Listyo turut didampingi oleh Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dan Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono.
Baca juga : Kemlu RI Berhasil Pulangkan 158 Pekerja Migran Indonesia termasuk ABK dari Berbagai Titik di Pasifik
Kemudian Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj yang menerima langsung kunjungan dari Listyo.
Dalam pertemuan tersebut, Said bercerita mengenai banyak hal, dan salah satunya mengenai maraknya ceramah yang menimbulkan kebencian.
Menurut Said, ketika memasuki sebuah masjid pernah seorang penceramah menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kata yang tidak pantas. Bahkan Presiden ke-4 RI, Gus Dur juga tidak luput dari penghinaan.
Baca juga : Postingan Sandiaga Ajak Lari Pagi Bikin Anggota DPR Meradang, Gerindra Bantu Klarifikasi
“Di masjid-masjid di wilayah, waduh, kalau khotbah Jumat, bukan katanya tapi saya dengar sendiri, Gus Dur bego, Said Akul, hehe, Jokowi goblok. Masya Allah kan apa itu khotbah Jumat,” ujar Said, seperti dilansir Tribunnews.coms.
Namun Said tidak merinci lokasi Ia mendengar penceramah yang menghina Jokowi. Ia mengaku sangat menyayangkan adanya penceramah yang dibiarkan menyampaikan ujaran kebencian.
“Hal itu (kenapa) dibiarkan,” ucap Said.
Baca juga : Korban Banjir Ajukan Banding Usai Gugatan ke Anies Ditolak Pengadilan
Sementara itu, Listyo mengatakan kunjungannya itu dalam rangka mensinergikan program-program Polri.
“Hari ini, kami selaku Kapolri yang baru kemarin dilantik, mendapatkan kesempatan untuk menghadap beliau selaku Ketum PBNU. Di mana memang secara non-formal seperti beliau sampaikan, karena kami sudah cukup lama kenal,” terang Listyo, mengutip laman Humas.polri.go.id.
“Kalau secara formil penting bagi kami untuk berkunjung ke salah satu ormas Muslim paling besar. Tentunya untuk mensinergikan program-program yang akan kita laksanakan ke depan,” imbuhnya.
Baca juga : Polemik Revisi UU Pemilu, Penentu Nasib Anies Baswedan di Pilpres Mendatang?
Listyo pun berharap adanya dukungan PBNU untuk program-program yang akan dijalankan ke depannya. Kemudian ia mengucapkan terima kasih atas dukungan PBNU untuk program Polri, karena Polri tak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“Meningkatkan hubungan sinergi umaro dan ulama di dalam melaksanakan program-program harkamtibmas. Sebab, Polri tidak mungkin bisa bekerja tanpa dukungan partisipasi masyarakat,” jelas Listyo.