TIKTAK.ID – Anda mungkin pernah merasa amarah memuncak saat sedang merasa sangat lapar. Umumnya, ketika lapar emosi seseorang memang sangat mudah memuncak. Namun mengapa hal itu bisa terjadi?
Pakar gastroenterology, Christine Lee menjelaskan, terdapat alasan fisiologis mengapa beberapa orang marah ketika mereka sedang lapar.
“Jika Anda tidak makan untuk sementara waktu, maka kadar gula (glukosa) dalam darah Anda akan menurun,” ujar Christine Lee, seperti dilansir Kompas.com.
Ia melanjutkan, ketika gula darah terlalu rendah, aliran hormon seperti kortisol (hormon stres) dan adrenalin (hormon lawan atau lari) dapat memuncak. Hormon-hormon tersebut pun dilepaskan ke aliran darah Anda untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kembali gula darah Anda.
“Pelepasan kortisol ini bisa menyebabkan emosi beberapa orang meningkat,” terang Lee.
Kemudian Lee mengatakan gula darah rendah berpotensi mengganggu fungsi otak, seperti fungsi otak untuk mengendalikan impuls dan mengatur dorongan serta perilaku primitif kita. Artinya, orang yang mudah marah saat lapar adalah reaksi biokimia akibat gula darah rendah.
Selain itu, orang-orang yang memang sulit mengendalikan amarah atau memiliki masalah pengendalian impuls mungkin lebih rentan memuncak emosinya ketika sedang lapar.
“Meski begitu, masih belum bisa dipastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan gangguan kepribadian,” tutur Lee.
Lee juga menyatakan rasa lapar tidak hanya memicu amarah. Ia berpendapat rasa lapar bisa menyebabkan berbagai reaksi, seperti kelelahan, kantuk, kesulitan berkonsentrasi, koordinasi yang buruk, serta kerentanan untuk membuat kesalahan.
Sebetulnya, rasa lapar tidak akan memicu masalah kesehatan, kecuali bagi sejumlah orang yang memang memiliki gangguan kesehatan tertentu, kekurangan berat badan, atau kurang gizi. Namun rasa lapar juga dapat memicu masalah kesehatan bagi orang yang memiliki stres metabolik, seperti diabetes, gangguan pankreas atau hati, dan sindrom insufisiensi adrenal. Hal itu terjadi akibat gula darah rendah karena respons kontra-regulasi yang tak memadai.
Mengutip Halodoc.com, seorang pakar perilaku nafsu makan dan profesor psikologi di Red College, Paul Currie mengungkapkan, rasa lapar bisa mengubah seseorang menjadi sangat emosional.
Ia memaparkan, hal itu karena rasa lapar bisa menimbulkan stres, kecemasan, dan kegelisahan yang berujung pada amarah.
Tidak hanya itu, ia menilai rasa lapar juga menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan glukosa dan nutrisi, sehingga perlu segera makan.
Ia melanjutkan, kondisi kekurangan nutrisi ini yang berdampak pada menurunnya kemampuan otak untuk mengendalikan emosi saat lapar.