
TIKTAK.ID – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan diketahui telah mendatangi Said Aqil Siradj di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah di Jagakarta, Jakarta Selatan, milik mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU tersebut pada Selasa (21/3/23). Anies datang bersama dua petinggi Partai NasDem, Wakil Ketua Umum Ahmad Ali dan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum, Effendy Choirie alias Gus Choi.
Ali mengeklaim tak ada maksud meminta dukungan pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2024 dalam pertemuan ini, termasuk dukungan dari warga Nahdliyin. Dia mengaku kunjungan ke Said Aqil adalah adab yang bagus yang ditunjukkan oleh Anies.
“Tak ada maksud untuk meminta dukungan, tapi lebih pada kedatangan anak untuk meminta nasihat orang berilmu seperti Pak Kyai Said,” ujar Ahmad Ali, pada Rabu (22/3/23), seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : Kepala BIN Sebut Aura Jokowi Pindah ke Prabowo, Demokrat: Negara Kita Demokrasi Bukan Kerajaan
Menurut Ali, keduanya memang sudah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama. Dia menyebut dalam pertemuan itu, Said hanya berpesan kepada Anies agar selalu menjaga silaturahmi dengan para ulama, masyarakat, dan selalu rendah hati.
Untuk diketahui, pertemuan dengan Said Aqil tersebut dipublikasikan Anies melalui media sosial resminya. Anies mengatakan pada 2018 lalu, dirinya juga sudah datang ke Pondok Pesantren tersebut saat masih dalam tahap pembangunan. Ketika itu, Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Pesan beliau yakni urusi ilmu dan peradaban, urusi kesejahteraan masyarakat supaya jadi madani,” ucap Anies, yang telah diusung menjadi calon presiden oleh NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS tersebut.
Baca juga : Soal Pengesahan Perppu Ciptaker Jadi UU, Amnesty: Langkah DPR Gegabah
Sementara itu, Jubir Anies, Hendri Satrio menyatakan kunjungan Anies merupakan silaturahmi seorang Muslim kepada kyai yang memiliki arti tersendiri untuk mantan Menteri Pendidikan tersebut.
“Namun tidak secara politik, secara hablum minannas (hubungan baik sesama manusia),” tutur Hendri.
“Perkara apakah ingin memperoleh suara Nahdliyin, menurut saya masih nanti,” sambung pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut.
Baca juga : Novel Baswedan Buka Suara Soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu
Namun yang jelas, lanjut Hendri, hubungan baik ini pasti akan berimbas baik dan positif.
“Saya yakin kaum Nahdliyin bakal melihat itu,” terang Hendri.