
TIKTAK.ID – Politisi Gerindra Kamrussamad menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk segera mencairkan dana piutang DKI Jakarta sebesar Rp5,1 triliun. Kamrussamad menilai pencairan dana itu bersifat administratif dan berlebihan jika Anies Baswedan membicarakan hal tersebut di ranah publik.
“Mekanisme pencairan dana itu bersifat administratif, jadi buat apa dibawa ke publik,” ujar Kamrussamad di Jakarta, seperti dilansir Wartaekonomi.co.id, Sabtu (4/4/20).
Kamrussamad lalu meminta Anies untuk tidak memanfaatkan situasi wabah virus Corona atau Covid-19 untuk melakukan pencitraan ke masyarakat.
Baca juga : Gusar, Najwa Shihab Sebut Wacana Yasonna Bebaskan Koruptor Demi Hindari Corona Hanya Akal-akalan Saja
“Hentikan model pencitraan Anies dengan melemparkan tagihan ke Pemerintah Pusat di hadapan publik. Silakan proses administrasi, namun jangan dijadikan komoditas politik,” tegas Kamrussamad.
Tidak hanya itu, Kamrussamad juga menyarankan Anies untuk sementara menggunakan dana ajang balap mobil listrik Formula E. Ia mengatakan Anies dapat menggunakan dana Formula E yang batal untuk menangani virus Corona.
Kamrussamad menyebut dana itu senilai Rp1,6 triliun, dan sudah dikeluarkan broker fee senilai Rp375 miliar untuk mendapatkan izin tuan rumah Formula E yang awalnya akan dilaksanakan pada 6 Juni 2020.
Baca juga : Denny Siregar: Jokowi Tidak Melarang Mudik Lebaran, Kenapa?
Sebelumnya, Anies menyampaikan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk mencairkan dana piutang milik Pemprov DKI Jakarta ke Sri Mulyani sebesar Rp5,1 triliun.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga sebesar Rp3,032 triliun untuk penanganan virus Corona hingga Mei 2020.
Halaman selanjutnya…