TIKTAK.ID – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi diketahui mendorong Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan agar menuntaskan program Rumah DP 0 Persen di sisa masa jabatannya. Sebab, ia menyebut program itu adalah salah satu janji Anies ketika melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022.
“Mengenai DP 0, sepertinya itu belum penuh ya, dan itu menjadi harapan masyarakat,” ujar Suhaimi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (15/4/21), seperti dilansir Kontan.co.id.
Menurut Suhaimi, tahun ini bisa dikatakan tahun terakhir Anies berkesempatan mempercepat janji-janji politiknya. Oleh sebab itu, ia menilai Anies harus bisa mewujudkan janji politiknya yang sudah dia ucapkan dengan cara mempercepat pembangunan program yang selama ini belum dapat terwujud.
“Bagaimana agar di tahun terakhir ini bisa ngebut dan berjalan dengan baik,” ucap Suhaimi.
Suhaimi menjelaskan, dari sisi anggaran, DKI Jakarta memang terkontraksi akibat pandemi virus Corona (Covid-19) yang berlangsung selama lebih dari satu tahun. Untuk itu, ia menyebut kemungkinan ada kewajaran dari DPRD untuk Anies saat beberapa program yang memiliki anggaran besar harus tertunda.
“Jika terkait dengan anggaran tentu, karena Covid kita dimaklumin ya,” terangnya.
Lebih lanjut, mengenai program Rumah DP 0 Persen, dalam Draf Perubahan RPJMD, Anies sempat mengubah janjinya yang sebelumnya menargetkan pembangunan rumah sebanyak 232.214 unit selama lima tahun. Namun belakangan dia hanya berani menargetkan pembangunan 10.460 saja, dengan 6.971 unit rumah akan dibangun oleh BUMD, kemudian sisanya dilimpahkan ke pengembang swasta.
Jika mengikuti kebijakan Pusat, janji tersebut telah berkurang sebanyak 95,5 persen dan kini masih dipertanyakan oleh anggota Dewan, mengapa pembangunan rumah itu bisa berkurang dengan drastis. Tidak hanya mengenai penurunan jumlah target pembangunan, diketahui rumah DP 0 tersebut juga sepi dari peminat.
“Memang direvisi pengadaan rumah DP 0,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/4/21), mengutip Suara.com.
Riza menjelaskan, perubahan target tersebut terjadi akibat minimnya minat masyarakat membeli rumah DP 0 persen. Menurutnya, masih banyak unit yang belum kunjung laku di pasaran.