
TIKTAK.ID– Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo disebut-sebut berpotensi tumbang dari bursa calon presiden (Capres) 2024 mendatang. Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana memprediksi Anies dan Ganjar hanya akan menjadi calon wakil presiden atau bahkan tidak maju sama sekali.
“Sangat mungkin bila nanti akhirnya Pak Ganjar atau Pak Anies bakal tumbang menjadi Cawapres atau tidak maju sama sekali,” ujar Ade, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (7/7/22).
Menurut Ade, walaupun Anies dan Ganjar punya elektabilitas tinggi di berbagai survei, namun tetap ada kesulitan bagi keduanya untuk maju di Pilpres 2024. Dia menjelaskan, hal itu akibat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.
Baca juga : Ini Sejumlah Temuan Polri dan PPATK Soal Penggelapan Dana Sosial ACT
Ade mengatakan sampai saat ini belum ada parpol yang terlihat akan meminang Anies sebagai Capres. Di sisi lain, hubungan Ganjar dengan PDIP belakangan tampak memanas.
“Karena semoncer apa pun tingkat elektabilitas, tapi dengan adanya ‘barrier to entry’, yakni syarat diusung minimal 20 persen dari partai atau koalisi partai, maka akan sulit bagi calon tersebut untuk ikut berkontestasi dalam Pilpres mendatang,” terang Ade.
Kemudian Ade menyoroti Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Dia menyebut Puan dan Airlangga lebih mungkin untuk terus maju menjadi calon presiden meski elektabilitasnya terbilang kecil dalam survei.
Baca juga : Petinggi ACT Terancam Pasal Berlapis Usai Temuan Penggelapan Dana Korban Lion Air Rp138 Miliar
“Masih ada waktu kurang lebih satu tahun bagi keduanya untuk meningkatkan elektabilitas. Namun jika sampai mendekati waktu Pilpres elektabilitasnya tidak kunjung meroket, maka sangat memungkinkan kedua tokoh ini pada akhirnya hanya menjadi Cawapres,” tutur Ade.
Lebih lanjut, Ade turut menyinggung posisi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dia menyatakan Prabowo berbeda dengan tokoh-tokoh lain, karena tidak akan bergeser menjadi Cawapres. Dia menjelaskan, Prabowo sudah dua kali maju sebagai Capres dan memiliki elektabilitas yang masih tetap unggul.
“Bila pada akhirnya nanti Gerindra tidak memperoleh pasangan koalisi, masih lebih mungkin jika Pak Prabowo legowo hanya menjadi king maker,” ungkapnya.