TIKTAK.ID – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ternyata sempat memanggil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pada 31 Agustus 2020 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Namun, Airlangga mengatakan ketika itu Jokowi menanyakan kepada Anies terkait dengan penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta, bukan membahas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Airlangga juga menyebut Jokowi meminta Anies untuk meneliti penyebabnya satu-persatu dengan pendekatan micromanagement (manajemen mikro), bukan dengan menerapkan PSBB.
“Yang diperlukan oleh Jakarta yakni pengelolaan mikro. Pengelolaan mikro itu salah satunya tertanggal 31 Agustus kemarin, Pak Presiden sudah memanggil Gubernur DKI, untuk menanyakan terjadinya kenaikan harian,” ujar Airlangga dalam tayangan Crosscheck From Home Medcom.id, Minggu (13/9/20), seperti dilansir Kompas.com.
Baca juga : Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Rekrutmen Preman, Dipelintir
Airlangga menyatakan manajemen mikro yang dimaksud adalah meneliti penyebab utama kenaikan Covid-19 satu-persatu, kemudian mengubah kebijakan yang dirasa meningkatkan jumlah kasus. Ia mencontohkan pemberlakuan ganjil genap yang membuat penggunaan mobil pribadi terbatas, serta dibukanya kembali tempat hiburan atau tempat olahraga yang terlalu padat.
“Apakah kebijakan ganjil genap masih tetap atau perlu kita ubah? Kemudian apakah tempat hiburan perlu kita tutup? Tempat yang menjadi sumber kerumunan, apakah tempat olahraga kita terlalu padat? Car free day-nya terlalu padat atau tidak? Semua itu harus dilihat satu per satu secara mikro,” ucap Airlangga.
Menurut Airlangga, manajemen mikro merupakan cara yang digunakan oleh Jawa Barat. Ia pun menilai manajemen mikro sangat penting dipertimbangkan sehingga tak lagi mengambil langkah-langkah overdosis.
Baca juga : Alami Goncangan Batin dan Khawatir Bangsa Oleng, Buya Syafii Kirim Pesan Khusus ke Jokowi
Halaman selanjutnya…