TIKTAK.ID – Calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, akhirnya buka suara terkait utang sebesar Rp50 miliar yang banyak dibicarakan selama satu pekan terakhir. Ada pihak yang menyatakan bahwa utang tersebut diberikan kepada Anies dan Sandiaga Uno untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 silam.
Ketika menjadi bintang tamu YouTube Merry Riana, Anies mengakui saat masa kampanye memang banyak yang memberi sumbangan. Dia mengatakan ada yang mereka tahu, ada yang mereka tidak tahu, dan ada pula yang memberikan dukungan secara langsung.
Kemudian soal Rp50 miliar, Anies mengeklaim hal itu bukan pinjaman, melainkan dukungan untuk kampanye, untuk perubahan, dan untuk kebaikan yang pemberinya meminta dicatat sebagai utang. Dia menjelaskan bahwa jika Anies-Sandi berhasil, maka pinjaman tersebut pun dicatat sebagai dukungan.
Baca juga : PPP Klaim Sandiaga Sudah Direstui Pindah PPP, Gerindra: Prabowo Belum Beri Izin
“Bila kita tak berhasil dalam Pilkada, maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan. Siapa penjamin, yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi, tapi ada pihak ketiga yang mendukung,” ujar Anies, seperti dilansir Republika.co.id, pada Senin (13/2/23).
Anies melanjutkan, bila kalah Pilkada, dirinya dan Sandi berjanji mengembalikan. Dia sendiri menjadi orang yang menandatangani surat pernyataan utang. Artinya, kalau menang Pilkada, maka ini dinyatakan sebagai bukan utang dan tidak perlu dikembalikan karena selesai.
“Jadi, itulah yang terjadi, makanya, begitu Pilkada selesai, menang, sudah selesai,” terang Anies.
Baca juga : Pengamat Beberkan Potensi Ganjar Gagal Nyapres Jika KIR Gabung ke KIB
Anies menekankan perjanjian yang dibuat, karena biasanya orang-orang berpikir ketika menang baru akan membayar. Namun dia menilai saat kalah, justru orang-orang itu akan berada di luar pemerintahan dan sah mencari uang.
Menurut Anies, untuk mengembalikan uang itu bisa dengan berbisnis atau melakukan usaha-usaha apapun. Justru dia menyatakan ketika menang dan masuk pemerintahan, mereka seharusnya tidak boleh mencari uang dalam pemerintahan guna membayar uang-uang tersebut.
Anies mengaku hal itu yang menjebak dengan segala macam praktik-praktik penggalangan dana untuk biaya Pilkada. Untuk itu, dia memutuskan jika kalah, maka di luar pemerintahan, sah mencari uang dan memiliki usaha.
Baca juga : Daftar Bakal Capres Partai Ummat: Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo dan Prabowo Subianto
“Namun begitu menang, saya di pemerintahan, malah tidak usah. Justru, itulah dukungan Anda untuk Jakarta yang lebih baik, demi membawa perubahan Jakarta,” tutur Anies.
Lebih lanjut, Anies menilai tidak ada utang apapun yang hari ini harus dilunasi. Pasalnya, dia menganggap ketika Pilkada selesai dan Anies-Sandi menang, menjadi aneh membicarakan soal ada utang belum selesai karena perjanjian yang dibuat memang seperti itu.