TIKTAK.ID – Sineas Angga Dwimas Sasongko bersama Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, diketahui ikut merambah bisnis food and beverage dengan membuka kedai bernama Filosofi Kopi. Ketiganya pun telah meresmikan kedai ketujuh Filosofi Kopi, bertepatan dengan International Coffee Day yang jatuh pada 1 Oktober.
Kemudian Angga mengaku bahwa kehadiran Filosofi Kopi sempat disebut mengikuti tren bisnis artis. Pasalnya, beberapa tahun lalu memang marak public figure yang membuka bisnis serupa, mulai dari presenter Raffi Ahmad hingga musisi Melly Goeslaw.
Akan tetapi, seiring tahun, bisnis-bisnis tersebut pun mulai berguguran satu-satu. Sedangkan Filosofi Kopi mampu tetap bertahan selama enam tahun terakhir, meski harus melewati banyak rintangan.
“Dulu Filosofi Kopi dianggap bisnis artis, kita membuat film lalu jadi kedai. Tapi bisnis ini tuh sudah dikonsepin. Kita tidak melihat Filosofi Kopi menjadi entitas yang besar, satu hari buka, kemudian setahun jadi 300 kedai. Kita ingin sustain, jalan pelan-pelan,” ujar Angga di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (1/10/21), seperti dilansir Kapanlagi.com.
Sementara itu, aktor Rio Dewanto mengatakan selama pandemi ini, perjuangan Filosofi Kopi begitu berat. Namun dia menyatakan beruntung mendapatkan investasi miliaran rupiah, sehingga bisa terus bertahan.
Rio menjelaskan, selain food and beverage, Filosofi Kopi juga melebarkan produk ke berbagai bentuk dengan berkolaborasi. Sebab, dia menilai cara tersebut mampu memperkuat ekosistem industri kreatif.
“Kondisi Filosofi Kopi cukup struggling selama pandemi Covid-19. Namun sekarang kita memiliki rencana yang cukup massive di tahun ini dan tahun depan. Tidak hanya kopi, kita juga ada kolaborasi jadi sepeda, masker, dan yang lainnya. Spirit kolaborasi akan kita jalankan dari awal,” ungkap Rio pada kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Angga mengklaim Filosofi Kopi merupakan pionir dari buku ke film, lalu produk dan jadi ekosistem IP (Intellectual Property).
“Setelah enam tahun belum ada lagi yang seperti ini. Bukunya masih ada, dan kontennya berkembang. Ada film, series, musik, dan branded content,” terang sutradara film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” tersebut.