TIKTAK.ID – Meski Spotify sudah menggelontorkan uang besar mencapai jutaan dolar untuk menghadirkan layanan podcastnya, namun menurut catatan yang disusun analis Citi, Spotify telah gagal menghadirkan layanan tersebut.
“Naik turunnya penambahan bruto Premium (sampai 3Q20) serta data unduhan aplikasi (sampai 4Q20) tak menunjukkan keuntungan material apa pun dari investasi podcast baru-baru ini yang dimulai Spotify pada tahun 2019”, tulis para analis.
Sebagaimana dilansir detiKINET mengutip CNBC International, Senin (18/1/21) Spotify telah menurunkan level sahamnya menjadi Neutral dari sebelumnya berstatus Sell. Saham Spotify turun melebihi 6,5 persen di sore hari.
Spotify mengawali usaha pembuatan layanan podcast di awal tahun 2019. Mereka lantas membeli sejumlah perusahaan yang bergerak di podcast semacam Anchor, Gimlet Media, dan Parcast.
Spotify mengembangkan upayanya dengan membeli perusahaan berita olahraga serta hiburan The Ringer, kemudian mengakuisisi Megaphone sebagai pendukung bisnis teklonogi iklannya.
Megaphone sendiri dibeli oleh Spotify pada November 2020 dengan harga sangat tinggi senilai USD 235 juta atau setara Rp3,3 miliar.
Di samping itu, Spotify telah menelan biaya jutaan dolar guna memperoleh hak eksklusif streaming podcast selebriti maupun tokoh ternama misalkan The Duke and Duchess of Sussex, Michelle Obama, Kim Kardashian West, dan Joe Rogan.
Ide awalnya, dengan menghadirkan konten eksklusif dalam aplikasi Spotify, perusahaan berharap bisa memperkuat bisnis periklanannya sembari mendatangkan pelanggan Premium.
Ini pun memperoleh respons disukai oleh para investor Spotify yang menjadikan saham melejit 31,76% pada tahun 2019 dan 110,4% pada 2020. Namun kini analis menyoal perusahaan untuk membuktikan bahwa investasi itu setimpal.
“Hingga kini, kami belum mendapati perubahan material yang positif dalam unduhan aplikasi atau langganan Premium. Andai kami melihat perubahan material positif dalam unduhan aplikasi atau langganan Premium (dari penambahan bruto) yang lebih tinggi atau penghentian yang secara material lebih rendah, kami bakal mengubah pandangan kami”, terang analis Citi.
“Namun, ketakutan kami, seandainya podcasting tak memberikan cara bagi Spotify beralih dari ketergantungan label musik, Street bisa mengukur kembali nilai yang mendasari bisnis tersebut, dan itu bakal berimbas buruk bagi kelipatan dan nilai ekuitas Spotify”, imbuhnya.