TIKTAK.ID – Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikelilingi oleh orang-orang menyesatkan. Amien menyebut mereka adalah elite politik yang berupaya memerpanjang masa jabatan Jokowi dengan cara menunda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“Pesan saya, Pak Jokowi dan all president’s men yang mengelilinginya yang menyesatkan, serta teman-teman DPR, tolong jangan pernah ditunda Pemilu,” ujar Amien saat berpidato dalam acara Rakernas Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Senin (13/2/23), seperti dilansir Republika.co.id.
Amien menjelaskan bahwa dirinya mengetahui ada gerakan yang berupaya mewujudkan wacana Jokowi tiga periode alias tambah jabatan lima tahun lagi. Padahal, kata Amien, konstitusi telah tegas membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode atau 10 tahun saja. Dia pun menuding gerakan tersebut diorkestrasi oleh sejumlah elite politik.
Baca juga : Disorot Usai Indeks Persepsi Korupsi Merosot, KPK: Tanggung Jawab Banyak Pihak
“Jadi ada beberapa elite politik yang sedang kerasukan ambisi politik kekuasaan yang tanpa batas, sedang mengegolkan agar ada tiga periode, lima tahun lagi, kepada saudara kita Jokowi,” tutur Amien.
Kemudian Amien mengingatkan Jokowi supaya tidak termakan tawaran untuk menambah masa jabatan. Dia menyarankan Jokowi untuk mundur dari jabatannya usai selama 10 tahun menjabat dan mempersilakan anak bangsa lainnya untuk memimpin Indonesia.
“Berikan kepada anak bangsa lain yang potensial, yang memiliki integritas, punya wawasan, punya komitmen, yang paham kemajuan negeri ini, dan track record-nya bagus,” tegas mantan Ketua MPR tersebut.
Baca juga : Anies Baswedan Buka Suara Soal Heboh Surat Utang Rp 50 Miliar untuk Pilgub DKI
Amien menilai bila Jokowi mau memperpanjang masa jabatan, berarti sama saja dengan menginjak-injak konstitusi. Dia meyakini masyarakat bakal bergerak untuk menentang perpanjangan masa jabatan Jokowi.
Seperti diketahui, isu penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden kembali bergulir pada awal 2023 ini. Isu itu sempat bergulir sepanjang tahun 2022.
Pada 2022, mulanya isu ini dilontarkan oleh sejumlah menteri Jokowi dan tiga ketua umum partai yang tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi. Isu tersebut pun sempat diamplifikasi oleh Ketua DPD dan Ketua MPR.
Baca juga : PPP Klaim Sandiaga Sudah Direstui Pindah PPP, Gerindra: Prabowo Belum Beri Izin
Jokowi sendiri sudah berulang kali menegaskan kalau dirinya patuh terhadap konstitusi terkait masa jabatan presiden. Jokowi juga beberapa kali tampak hadir secara langsung dalam acara persiapan Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU RI maupun Bawaslu RI.