
TIKTAK.ID – Sebuah skenario perang antara Eropa dan Rusia, memaksa Rusia menggunakan senjata nuklir terhadap sejumlah situs di wilayah NATO. Kemudian pejabat senior Amerika melaporkan hal itu kepada Menteri Pertahanan dan kemudian kepada presiden dan memutuskan bagaimana menanggapinya.
Begitulah sebuah simulasi perang yang dilakukan Amerika Serikat pada pekan lalu untuk merespons seandainya Rusia menggunakan nuklirnya.
“Selama latihan, kami disimulasikan merespons dengan senjata nuklir,” tetapi menggambarkannya sebagai sebuah “respons terbatas”, kata seorang pejabat senior seperti yang dilaporkan The Guardian, Senin (24/2/20).
Baca juga: Paus Kecam Kesepakatan Abad Sebagai Solusi ‘Tak Adil’ untuk Palestina
Respons terbatas yang dibuat Amerika dapat saja dengan menggunakan sejumlah senjata nuklir lebih kecil atau misil kapal selam W76-2 yang telah ditempatkan di laut Atlantik sejak akhir tahun lalu. Penempatan kapal itu baru diketahui publik pada akhir Januari tahun ini.
Melihat pola yang dilakukan pada simulasi perang pekan lalu, penempatan W76-2 di laut Atlantik menjadi masuk akal.
“Apa yang kami lihat adalah doktrin nuklir Rusia dan kemampuan nuklir yang memungkinkan mereka menggunakan senjata nuklir secara terbatas,” kata seorang pejabat senior.
Halaman selanjutnya…