TIKTAK.ID – Aktris Amanda Rawles mengungkapkan cerita di balik pembuatan film baru MNC Pictures, “Ranah 3 Warna”. Amanda menilai ada tantangan tersendiri dalam membintangi film tersebut.
Amanda menjelaskan, tantangan pertama yakni film mengambil setting tahun ‘90-an, padahal sang aktris baru lahir tahun 2000. Amanda juga mengatakan tantangan selanjutnya adalah menguasai bahasa Prancis dan Tari Piring.
Aktris 21 tahun tersebut pun menyatakan baru pertama kali menjajal tarian tradisional asal Sumatera Barat itu. Amanda mengaku sebenarnya dia sudah punya kemampuan dasar tari. Meski begitu, pemain film “Dear Nathan” ini mengklaim tetap merasa kesulitan belajar tarian tersebut.
“Aku itu sebetulnya sudah punya dasar Tari Bali. Tapi tarian itu sangat berbeda dengan Tari Piring. Menurut aku, susah banget karena piringnya tidak boleh jatuh saat menari. Workshop untuk sesi Tari Piring ini lumayan panjang,” terang Amanda, seperti dilansir Okezone.com.
Menurut Amanda, film arahan sutradara Guntur Soeharjanto ini mengingatkan kepada generasi muda agar terus memperjuangkan mimpinya dan tidak lupa bersyukur.
“Film ini sangat menyentuh hati dan bisa menginspirasi setiap anak muda dalam mengejar mimpi,” ucap Amanda.
Film “Ranah 3 Warna” dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia, pada 30 Juni 2022 mendatang.
Film yang diadaptasi dari novel laris karya Ahmad Fuadi tersebut menceritakan perjuangan seorang pria asal Minang bernama Alif Fikri (Arbani Yasiz). Dia harus berjuang untuk meraih cita-citanya, ketika berkuliah di kampus Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
“Film ini tidak hanya menampilkan keberagaman Indonesia dari background para pemainnya. Melainkan juga mengangkat isu penting yaitu quarter life crisis yang dialami para Gen Z, hal ini penting untuk memberikan point of view yang berbeda, dan bisa di lihat dari latar belakang berbagai tokohnya,” jelas Titan Hermawan, Direktur Utama MNC Pictures, mengutip Beritasatu.com.
Sementara itu, Guntur Soeharjanto, sang sutradara memaparkan, film “Ranah 3 Warna” akan banyak bercerita mengenai perjalanan kisah anak remaja yang berupaya mencari cita-cita dan cintanya meski harus melewati tiga negara, yakni Indonesia, Yordania, dan Kanada.