
TIKTAK.ID – Koordinator Nasional Amanat Indonesia, Sahrin Hamid mengimbau kader dan simpatisan Partai Amanat Nasional (PAN) di seluruh Indonesia agar lebih lantang lagi dalam menyuarakan dukungannya kepada Anies Baswedan.
Sahrin mengatakan pengambil kebijakan di DPP PAN harus mendengar suara akar rumput PAN yang lebih mendukung Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dia menilai apa yang sudah disuarakan oleh kader serta simpatisan PAN di Aceh, Sumbar, dan Riau, saat Anies melakukan safari politik di daerah tersebut, merupakan bagian dari menyuarakan aspirasi kader PAN.
Hal yang sama juga sudah dilakukan oleh Amanat Indonesia pada Rabu, 23 November lalu di Jakarta. Amanat Indonesia sendiri didirikan oleh entitas PAN yang terdiri dari para pendiri/deklarator PAN, anggota DPR RI, mantan Anggota DPR RI, pimpinan/pengurus, kader, dan simpatisan PAN. Mereka mengklaim mendukung Anies sebagai Capres 2024.
Baca juga : Diminta Jadi Cawapres Dampingi Anies, Gerindra: Kenapa Enggak Gabung ke Kami
“Maka, mulai saat ini suarakanlah dengan lebih lantang lagi. Dengan begitu, harapan kita agar pengambil kebijakan di DPP PAN mendengarkannya dan memutuskan bahwa dari 9 nama Bacapres PAN, akhirnya mengusulkan Anies Baswedan sebagai satu-satunya Bakal Calon Presiden RI dari Partai Amanat Nasional,” ungkap Sahrin, seperti dilansir SINDOnews, pada Rabu (7/12/22).
Kemudian mantan Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) itu menjelaskan bahwa hasil survei selalu menyatakan mayoritas pemilih PAN menjatuhkan pilihan kepada Anies dalam Pilpres 2024.
“Harusnya keputusan DPP PAN dapat menjadi refleksi dari aspirasi arus bawah PAN. Bukan hanya membawa kepentingan segelintir orang. Namun justru cara berpikirnya adalah keputusan DPP haruslah selaras dengan apa yang menjadi aspirasi mayoritas akar rumput PAN,” tutur Sahrin.
Baca juga : Soal Opsi Duet Andika Perkasa-Puan, Bagaimana Peluangnya di Pilpres 2024?
Sekadar informasi, dalam Rakernas PAN pada Agustus 2022, muncul sembilan nama bakal calon presiden (Bacapres) untuk Pilpres 2024. Sembilan nama bakal Capres 2024 itu terdiri dari ketua umum partai politik, menteri, hingga kepala daerah.
Klaster yang pertama yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Calon pemimpin yang diusulkan saat itu adalah Airlangga selaku Ketua Umum Partai Golkar, Suharso Monoarfa dari PPP, dan Zulkifli Hasan dari PAN.
Kemudian klaster kedua dan ketiga yakni klaster partai politik dan teknokrat. Pada klaster partai politik muncul nama Puan Maharani (PDI Perjuangan). Selanjutnya dari klaster teknokrat ada Menteri BUMN, Erick Thohir. Sementara klaster terakhir merupakan klaster pemimpin daerah, yaitu Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Anies Baswedan (DKI Jakarta), Ridwan Kamil (Jawa Barat), dan Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur).