TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Indonesia tidak dapat mengirim bantuan senjata ke Ukraina, seperti permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena prinsip politik luar negeri.
Jokowi mengatakan Indonesia menerapkan prinsip politik bebas aktif. Oleh sebab itu, Jokowi menyebut Indonesia tidak diperbolehkan memasok senjata ke negara lain oleh konstitusi.
“Saya menegaskan sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri, Indonesia melarang memberikan bantuan persenjataan kepada negara lain,” ujar Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat (29/4/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Jokowi Larang Ekspor CPO, Dunia di Ambang Krisis Minyak Goreng
Untuk diketahui, politik bebas aktif adalah prinsip politik luar negeri Indonesia yang tertuang dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Pasal 2 UU Nomor 37 Tahun 1999 menyatakan politik luar negeri Indonesia tidak lepas dari tujuan nasional bangsa Indonesia. Hal itu merujuk pada alinea keempat pembukaan UUD 1945.
Menurut penjelasan Pasal 3 UU, politik bebas aktif bukan politik netral. Politik bebas aktif adalah politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional.
“… tidak mengikatkan diri secara a priori pada satu kekuatan dunia serta secara aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya…” begitu bunyi penjelasan pasal 3 UU Nomor 37 Tahun 1999.
Baca juga : Respons Riza Patria Soal Dirinya Disiapkan Gerindra Maju Jadi Gubernur DKI 2024
Akan tetapi, Jokowi mengaku tidak menutup pintu bantuan dari Indonesia untuk Ukraina. Jokowi pun berjanji bakal menyediakan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.
Kemudian Jokowi turut mengundang Presiden Ukraina, Zelensky untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November ini. Melalui unggahan di media sosial, Jokowi mengklaim sudah berkomunikasi dengan Zelensky lewat panggilan telepon. Jokowi menyampaikan, Indonesia mendukung segala upaya perdamaian dan siap memberi bantuan kemanusiaan.
Tidak hanya itu, Jokowi menyatakan bahwa dirinya juga mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghadiri acara yang sama. Putin sendiri telah dikonfirmasi akan hadir di Bali untuk KTT G20.