TIKTAK.ID – Aktor Al Ghazali diketahui menjadi lawan main dari aktris Jessica Mila dalam film “Mengejar Surga”. Al sendiri mengaku sangat senang dapat beradu akting dengan Jessica Mila.
Kakak dari El dan Dul tersebut juga memuji keprofesionalan Jessica Mila dalam berakting. Terlebih, walaupun Jessica Mila merupakan non-Muslim, tapi perempuan berusia 29 tahun itu tetap mampu memerankan karakter Atikah, perempuan Muslim berhijab.
“Dipercaya menjadi pasangan Jessica Mila, senang karena dia adalah peran penting di sini,” ungkap Al Ghazali dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/5/22), seperti dilansir Okezone.com.
“Dia non-Muslim dan berani mengambil karakter Atikah yang berhijab dan agamis,” imbuh putra sulung Ahmad Dhani dan Maia Estianty tersebut.
Lebih lanjut, Al mengatakan terkesan dengan seluruh pengalaman pertamanya syuting bersama Jessica Mila di film “Mengejar Surga”.
“Senang banget karena ini projek pertama sama dia, jadi terkesan sih,” terang Al.
Selain itu, film ini semakin berkesan bagi Al lantaran mereka tidak hanya menjalani syuting di Indonesia, tapi juga mengambil lokasi di luar negeri. Perbedaan cuaca yang ekstrem pun membuat proses syuting makin menantang.
“Di Belanda syuting saat musim dingin dan di London udaranya beda, sangat dingin. Tantangannya di artikulasi karena dingin,” jelas pria kelahiran 1 September 1997 tersebut.
Kemudian Al Ghazali menyatakan salah satu adegan yang menurutnya tidak mudah adalah saat menjalankan prosesi ijab kabul. Dia menyebut butuh beberapa kali pengulangan.
“Enggak one take oke, sekitar 5 kali lah,” ucap Al.
Untuk diketahui, “Mengejar Surga” adalah film drama religi mendatang produksi Viera Film yang disutradarai oleh Bambang Drias, serta dibintangi oleh Jessica Mila dan Al Ghazali. Film ini resmi dijadwalkan untuk tayang pada 26 Mei 2022 mendatang.
Film “Mengejar Surga” bercerita mengenai perjuangan Atikah (Jessica Mila) mencari ayahnya, Hendrik (Jeremy Thomas) yang menghilang sejak dia lahir. Pencarian yang dilakukan oleh Atikah sampai ke Belanda itu bertujuan untuk menjadikan sang ayah sebagai pelengkap dalam hari pernikahannya.