TIKTAK.ID – Belakangan ini beredar video viral di media sosial yang menunjukkan beberapa orang membongkar tulisan “Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia” yang menempel di atap tenda di posko bantuan bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Menanggapi video tersebut, Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan menyebut aksi pencopotan label gereja dilakukan oleh organisasi masyarakat (Ormas) Garis yang berada di luar wilayah tersebut. Dia menegaskan, bukan oleh warga setempat yang tinggal di posko pengungsian itu. Doni mengatakan aksi tersebut terjadi di empat wilayah pengungsian, yaitu desa Cibulakan, Desa Genjot, Desa Telaga, dan Desa Sarampad.
“Yang mencopot itu bukan masyarakat pengungsi. Masyarakat pengungsi justru menerima apa yang diberikan dari kelompok manapun, agama apapun,” ungkap Doni, seperti dilansir CNNIndonesia.com, pada Minggu (27/11/22).
Baca juga : Relawan Jokowi dan PDIP Saling Sindir Soal Acara Nusantara Bersatu di GBK
Menurut Doni, para pelaku sudah diperiksa dan diambil keterangannya terkait aksi tersebut. Dia juga mengklaim pihaknya telah menegur seluruh pelaku yang terlibat dalam kegiatan itu.
“Jadi kita telah dalami dan sudah kita panggil. Saya sudah bertemu dengan ormas ini yang saat itu melakukan pencopotan,” terang Doni.
Untuk diketahui, aksi pencopotan label gereja itu menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Bupati Cianjur, Herman Suherman. Herman menyatakan hal seperti ini mestinya tidak dilakukan karena kemungkinan pihak pemberi bantuan tidak memiliki maksud tertentu selain kemanusiaan.
Baca juga : Said Aqil Desak Pemerintah Gencar Sebar Luaskan Islam Nusantara Sambut Pemilu 2024
“Pencopotan itu memang salah, tapi menonjolkan label juga tidak benar. Kita sama-sama saling mengerti, dan membantu secara tulus tanpa label di bantuannya. Saya berharap ini tidak terulang, dan kita fokus pada penanganan kebencanaan hingga pemulihan nantinya,” tutur Herman.
Senada dengan Herman, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga menyesalkan tindakan itu. Pria yang akrab disapa Emil itu menilai bantuan kemanusiaan tak boleh diberi stempel negatif saat datang dari kelompok tertentu.
“Meski kita tidak bersaudara dalam keimanan, tapi kita tetap bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan,” jelas Emil melalui akun Instagram pribadinya.
Baca juga : Bandingkan dengan Sikap Negarawan SBY, Demokrat Sebut Langkah Jokowi Endorse Capres ‘Tidak Etis’
Emil sendiri mengaku sudah meminta pihak kepolisian untuk menindaklanjuti pencabutan label gereja tersebut. Debab, dia tidak ingin kejadian serupa terulang kembali.