
TIKTAK.ID – Bermain game merupakan salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan ketika pandemi virus Corona (Covid-19). Pasalnya, banyak orang dipaksa untuk tak banyak melakukan kegiatan di luar rumah, sehingga meningkatkan angka unduhan judul dan streaming game.
Hal itu pun membuat keuntungan Sony meroket hingga dua kali lipat pada April hingga September 2020.
Sony menyebut peningkatan laba bersih ikut mengoreksi perkiraan pendapatan perusahaan itu untuk tahun ini.
Sony mengklaim kenaikan keuntungan ini didorong oleh pertumbuhan di sektor-sektor seperti game beserta layanan jaringan PS, streaming musik, dan layanan keuangan.
Kemudian Sony mengungkapkan laba bersih melonjak 103,8 persen menjadi 692,89 miliar yen (Rp96,6 triliun; kurs Rp139,41) untuk semester pertama.
Tak sampai di situ, diperkirakan laba bersih tahunan menjadi 800 miliar yen (Rp111,5 triliun), naik dari perkiraan sebelumnya 510 miliar yen (Rp711 triliun).
Pencapaian Sony tersebut mengalahkan ekspektasi analis.
Pengumuman itu dilakukan ketika Sony bersiap untuk meluncurkan konsol PlayStation 5 anyar bulan depan, tepatnya di musim liburan dan siap bertarung dengan Xbox baru.
“Dengan meningkatnya pembatasan ekspor ke China oleh Pemerintah AS, maka berdampak negatif terhadap bisnis kami di sektor pencitraan dan penginderaan (kamera). Sementara segmen game kami diuntungkan dari permintaan untuk aktivitas di rumah,” ujar Chief Financial Officer Sony Hiroko Totoki kepada wartawan, seperti dikutip CNN Indonesia dari AFP, Sabtu (31/10/20).
Analis mengatakan pelarangan AS memasok sensor kamera untuk Huawei ikut berdampak pada pendapatan perusahaan Jepang itu.
“Sensor gambar memang terus berkontribusi pada seluruh pendapatannya di paruh pertama. Akan tetapi, sanksi AS terhadap Huawei kemungkinan akan memengaruhi pengiriman sensor gambar untuk smartphone Huawei di masa mendatang,” terang Hideki Yasuda, seorang analis di Ace Research Institute di Tokyo.
Ia melanjutkan, jam bermain game di antara pengguna PlayStation mencapai puncak pada April. Ia menilai permintaan game akan terus berlanjut hingga paruh terakhir tahun ini.
Tidak hanya kamera, bisnis lain milik Sony yang terdampak pandemi yaitu unit film. Sebab, bioskop di seluruh dunia tutup dan perilisan film baru banyak ditunda selama pandemi.