
TIKTAK.ID – Airbus mendekati kesepakatan dengan Prancis, Inggris dan Amerika Serikat terkait penyidikan dugaan suap dan korupsi yang diduga terjadi di Airbus. Perusahaan pesawat asal Prancis itu mengatakan pada prinsipnya menyetujui penyelesaian dengan Prancis, Inggris dan Amerika Serikat, seperti yang dilansir Aljazeera, Selasa (28/1/20).
Prancis dan Inggris telah menyelidiki dugaan korupsi penjualan jet itu yang terjadi selama hampir 10 tahun terakhir. Airbus juga menghadapi investigasi AS atas dugaan pelanggaran kontrol ekspor.
Penyidikan ini dilakukan sejak awal 2016. Kala itu, Airbus disebut lalai untuk menginformasikan kepada pihak berwenang terkait pembayaran kepada broker atau pihak ketiga dalam mengamankan beberapa kontrak, khususnya di Asia.
Baca juga: September 2020 Selandia Baru Gelar Pemilu Bareng Referendum Legalisasi Ganja dan Suntik Mati
Pasca laporan itu, Kantor Serious Fraud Inggris (SFO) membuka kecurangan, penyuapan dan penyelidikan korupsi atas dugaan “ketidakberesan dengan broker” yang melibatkan Airbus.
“Airbus mengonfirmasi bahwa pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan dengan Lembaga Keuangan Nasional Perancis (PNF), SFO dan otoritas AS,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa kemarin.
“Perjanjian ini dibuat dalam konteks investigasi terhadap dugaan suap dan korupsi serta kepatuhan terhadap Peraturan Lalu Lintas Internasional AS. Mereka tetap tunduk pada persetujuan pengadilan Perancis dan Inggris serta pengadilan dan regulator AS,” katanya.
Baca juga: Presiden Abbas: Yerusalem Milik Palestina, Perjanjian Konspiratif Trump Tidak Akan Pernah Berhasil
Halaman selanjutnya…