TIKTAK.ID – Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Ahmad Yani, diketahui telah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Masyumi “Reborn”.
“Ya [sebagai Ketum] Partai Politik Islam Indonesia, Masyumi,” ujar Yani, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (30/3/21).
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Abdullah Hehamahua menyebut Yani dipilih melalui forum Rapat Majelis Syuro Partai Masyumi yang digelar beberapa hari lalu.
“Ketua Umum [Masyumi] Dr. Ahmad Yani, ya [terpilih] di dalam rapat Majelis Syuro,” ucap Abdullah, Senin (29/3/21).
Menurut Abdullah, Majelis Syuro mempunyai kewenangan untuk memilih Ketum. Ia menilai ada empat pertimbangan hingga mengangkat Ahmad Yani sebagai Ketum Masyumi. Pertimbangan pertama, Yani adalah politikus yang memiliki pengalaman malang melintang di DPR.
Kemudian Abdullah menilai Yani berasal dari kalangan anak muda yang memiliki semangat tinggi untuk mengabdi di Partai Masyumi. Pertimbangan berikutnya yakni Yani memiliki pengalaman sebagai pengacara atau advokat.
“Pertimbangan terakhir, rekam jejaknya baik. Artinya, saya masih belum dapat kecacatan beliau saat berorganisasi di mahasiswa, di DPR atau di partai,” terang Abdullah.
Perlu diketahui, sebelum bergabung di Masyumi, Ahmad Yani sempat bergabung dengan PPP dan Partai Bulan Bintang (PBB). Ketika masih menjadi politikus PPP, Yani juga sempat terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan menduduki Komisi III DPR.
Tidak hanya itu, Yani juga dikenal sebagai pengacara di Indonesia. Ia juga mendirikan Law Office Ahmad Yani & Associates pada 2003 hingga 2009.
Belakangan ini, Yani menjadi sorotan politik nasional, usai ikut mendeklarasikan berdirinya KAMI bersama beberapa tokoh lainnya, seperti Din Syamsuddin, Amien Rais, hingga Gatot Nurmantyo.
Selain Yani, ada pula nama TB Massa Jaffar yang terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Masyumi. Jaffar sendiri juga terpilih dalam forum rapat Majelis Syuro.
Abdullah pun menganggap Jaffar dan Yani memiliki hubungan yang baik dan bisa saling melengkapi keputusan politik partai.
“Mereka ini berdua kan adalah deklarator KAMI juga. Kita memang mencari Ketum dan Sekjen yang memiliki hubungan,” terangnya.