TIKTAK.ID – Pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando mengatakan bahwa persaingan ketat dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 hanya akan terjadi jika mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi.
Akan tetapi, Ade menilai dari dua nama itu hingga kini baru Anies yang berpotensi kuat akan maju usai dideklarasikan oleh Partai NasDem. Sementara PDIP, kata Ade, masih belum memberikan sinyal kepada Ganjar selaku kadernya.
Meski begitu, Ade mengaku optimis PDIP bakal tetap mengusung Ganjar ketimbang Ketua DPR, Puan Maharani yang sama-sama kuat dalam bursa pencalonan presiden di partai Banteng. Dia melanjutkan, sekalipun tak akan dicalonkan PDIP, Ade memprediksi Ganjar akan tetap maju melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Baca juga : 5 Tokoh Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional dari Jokowi, Ada Nama Soeharto
“Kalau bukan dari PDIP, walau saya ragu apakah PDIP tidak akan mencalonkan salah seorang kader terbaiknya, Ganjar bakal diajukan oleh KIB yang terdiri Golkar, PAN dan PPP,” ungkap Ade, seperti dikutip CNN Indonesia dari kanal YouTube, Coktro TV, pada Kamis (3/11/22).
“Jika akhirnya Ganjar akan berhadapan dengan Anies, barulah kita dapat menyaksikan the real battle. Hal itu akan berlangsung dengan ketat,” sambung Ade.
Menurut Ade, saat ini Anies sedang berada di atas angin, karena ia berkampanye nyaris tanpa lawan. Dia menilai Anies diuntungkan oleh ketidakpastian nama-nama lain yang masuk dalam bursa pencalonan presiden, seperti Ganjar, Puan, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga : Tanggapi Hasil Penyelidikan Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Lebih Keras
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip), Teguh Yuwono menganggap Ganjar dan Anies punya persamaan, yakni sosok yang dikagumi masyarakat dan memiliki banyak pendukung. Teguh pun menilai teguran PDIP kepada Ganjar tidak akan berpengaruh terhadap loyalitas para pendukung yang menginginkannya maju sebagai Capres.
“Masyarakat tidak terafiliasi secara langsung dengan partai politik, sehingga lebih bersikap netral dan tidak politis. Mereka hanya menginginkan figur-figur ini menjadi presiden,” ujar Teguh, mengutip Kompas.com, Selasa (1/11/22).
“Itu sama kasusnya dengan Anies. Bedanya, Anies tak punya partai politik sehingga lebih leluasa melamar ke partai-partai tertentu. Namun Ganjar berbeda karena ada ikatan yang kuat dengan PDIP,” lanjutnya.